Gempa M 6,1 Guncang Kepulauan Nias, Belum Ada Laporan Kerusakan
Kepulauan Nias diguncang gempa M6,4 yang kemudian diperbarui menjadi M6,1 pada Selasa (20/4/2021). Gempa yang berpusat di laut atau 140 kilometer di barat daya Kepulauan Nias itu dirasakan masyarakat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
GUNUNGSITOLI, KOMPAS — Wilayah Kepulauan Nias diguncang gempa berkekuatan M 6,4 yang kemudian diperbarui menjadi M 6,1 pada Selasa (20/4/2021). Gempa yang berpusat di laut atau 140 kilometer di barat daya Kepulauan Nias itu dirasakan masyarakat tapi belum ada laporan kerusakan akibat hal ini.
”Wilayah Barat Daya Nias diguncang gempa tektonik pada pukul 06.58. Gempa tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bambang Setiyo Prayitno, Selasa.
Bambang mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 0,17 lintang utara dan 96,48 bujur timur. Daerah itu berlokasi di laut pada jarak 140 km arah barat daya Nias, Sumut, pada kedalaman 16 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan hiposenternya, kata Bambang, kejadian ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas tektonik pada lempeng Samudra Hindia (outer rise).
”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun atau normal fault,” kata Bambang.
Guncangan gempa ini pun dirasakan di Nias Barat pada skala II sampai III Modified Mercalli Intensity (MMI). Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu. Di Gunung Sitoli, getaran gempa dirasakan pada skala lebih rendah, yakni I-II MMI atau dirasakan beberapa orang, seperti benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Di sisi Pulau Sumatera, getaran gempa juga dirasakan khususnya di daerah pesisir barat Sumut, Sumbar, dan Aceh meliputi wilayah Aek Godang, Padang Sidempuan, Pariaman, Padang Pariaman, Padang, Pakpak Bharat, hingga Aceh Singkil.
Getaran gempa di wilayah ini pada skala II MMI. ”Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Bambang.
Debby Idelpa (32), warga Kota Gunungsitoli, mengatakan, merasakan getaran gempa saat baru beraktivitas pada pagi hari. Getaran gempa membuat perabot rumah tangga bergetar kecil tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
”Beberapa warga keluar rumah setelah merasakan gempa, tetapi tidak sampai menimbulkan kepanikan,” kata Debby. Pada Selasa pagi, warga pun beraktivitas seperti biasa.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat Rumainur mengingatkan warga waspada terhadap potensi gempa. Meskipun tidak ada laporan bahwa masyarakat Sumbar merasakan gempa itu, lokasi gempa yang sejalur dengan Megathrust Mentawai mesti diwaspadai.
BMKG mencatat, gempa di Kepulauan Nias dirasakan sebesar II MMI di tiga daerah Sumbar, yaitu Pariaman, Padang Pariaman, dan Padang. Namun, menurut Rumainur, tidak ada laporan warga merasakan gempa tersebut. "Getaran II MMI tidak begitu terasa," kata Rumainur.