logo Kompas.id
Nusantara"Tolong Jangan Bunuh Saya,...
Iklan

"Tolong Jangan Bunuh Saya, Pak..."

Sejumlah anak di Buton, Sultra, menceritakan dugaan penyiksaan oleh oknum polisi setelah adanya kasus pencurian. Dua kakak beradik terpaksa mengaku sebagai pencuri setelah diancam senjata, disiksa, dan diancam dibunuh.

Oleh
Saiful Rijal Yunus
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Dl8gbn8oJc46bww6xo3jrHRUO7M=/1024x630/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2FCF249122-D93C-C21F-222C8CD221CAB043.jpg
Kompas

Ilustrasi kekerasan

Jelang tengah malam di awal Januari 2021, setelah beberapa hari ditahan di Kepolisian Sektor (Polsek) Sampoabalo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, AG (12) dibawa keluar mengendarai mobil. Di sebuah jalan menuju persawahan yang gelap ia diturunkan. Parang menempel di lehernya. “Dia tidak mengaku, Pak Kapolsek. Kita bunuh saja?”

Begitu pertanyaan dari seorang anggota polsek melalui telepon seluler yang sengaja memakai pelantang, seperti dituturkan AG. Dari seberang telepon itu, ia mendengar suara, “Iya, bunuh saja!”

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000