Kebutuhan Uang Tunai Meningkat, BI Kalsel Siapkan Rp 2,1 Triliun
Perekonomian Kalsel berpotensi pulih pada 2021. Pendorongnya, antara lain, belanja atau konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kebutuhan uang kartal di Kalimantan Selatan pada periode Ramadhan-Idul Fitri pada tahun ini diperkirakan meningkat daripada tahun lalu. Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel menyiapkan uang tunai senilai Rp 2,1 triliun atau naik 29 persen secara tahun ke tahun dibandingkan dengan realisasi tahun 2020.
Pada periode Ramadhan-Idul Fitri tahun 2020, kebutuhan uang kartal di Kalsel terealisasi sebesar Rp 1,6 triliun. Akibat pukulan pandemi Covid-19 saat itu, permintaan uang untuk hari besar keagamaan juga menurun dibandingkan dengan periode tahun 2019 yang realisasinya mencapai Rp 2,3 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Amanlison Sembiring mengatakan, BI Kalsel pada 2021 ini menyiapkan uang tunai dalam jumlah lebih besar daripadaa tahun 2020 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalsel. Peningkatannya cukup besar meskipun belum kembali seperti realisasi Ramadhan-Idul Fitri 2019.
”Penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhatikan berbagai asumsi makroekonomi terkini dan kondisi pandemi terkait penyebaran Covid-19 di Kalsel,” kata Amanlison lewat siaran pers di Banjarmasin, Senin (19/4/2021).
Dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19 terkini serta aspek kesehatan masyarakat, layanan penukaran uang rupiah pada periode Ramadhan-Idul Fitri dilakukan melalui kerja sama dengan perbankan. Kegiatan tersebut tersebar di 165 titik penukaran yang tersebar di seluruh wilayah Kalsel. Layanan penukaran berlangsung dari 12 April hingga 11 Mei 2021.
”Dengan bersinergi bersama perbankan, kami berupaya memberikan layanan prima untuk memfasilitasi penukaran uang rupiah di masyarakat dalam jumlah dan pecahan yang cukup serta layak edar,” ujarnya.
Untuk memastikan kebutuhan uang rupiah tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang layak edar, Bank Indonesia berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan uang di mesin tarik uang atau anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin setor tarik.
Selama periode Ramadhan-Idul Fitri ini, Bank Indonesia juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun RI melalui penukaran di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel dan jaringan kantor bank di Kalsel. Uang pecahan Rp 75.000 itu dapat digunakan untuk bertransaksi dan berbagi pada momen hari besar keagamaan.
Masyarakat dapat melakukan pemesanan lewat aplikasi penukaran PINTAR (https://pintar.bi.go.id). Satu kartu tanda penduduk dapat digunakan untuk menukar UPK 75 Tahun RI maksimal sebanyak 100 lembar setiap hari dan dapat diulang pada hari berikutnya. ”Kami mendorong masyarakat untuk menggunakan uang Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian,” kata Amanlison.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel, ekonomi Kalsel pada 2020 mengalami kontraksi. Pertumbuhannya minus 1,81 persen. Kondisi itu merupakan yang pertama dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2011-2020). Pada 2019, perekonomian Kalsel masih tercatat tumbuh sebesar 4,08 persen.
Kami juga berharap kondisi ekonomi Kalsel pulih kembali pada 2021.
Kepala BPS Kalsel Mohammad Edy Mahmud mengatakan, perekonomian Kalsel berpotensi pulih pada 2021. Pendorongnya, antara lain, belanja atau konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah. Pada 2020 konsumsi rumah tangga tercatat minus 0,26 persen, sedangkan konsumsi pemerintah minus 2,63 persen. ”Kami juga berharap kondisi ekonomi Kalsel pulih kembali pada 2021,” katanya.