Terbang ke NTT, Rendang Kembali Menjadi Pelipur Lara Penyintas Bencana
Masyarakat Sumatera Barat mengirim 1,5 ton rendang untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur, korban Badai Seroja yang tersebar di 18 kabupaten/kota.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
Rendang asal Sumatera Barat kembali memancarkan makna lebih dari sekadar kuliner yang nikmat disantap. Di Nusa Tenggara Timur, rendang kembali memberi makna, kemanusiaan tidak pandang perbedaan.
Terpisah lebih dari 3.000 kilometer, rendang bantuan warga Sumatera Barat itu tiba di Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/4/2021) malam. Dikirimkan bersama uang sebesar Rp 750 juta, rendang yang datang mencapai 1,5 ton. Semuanya diharapkan cukup guna meringankan beban warga di 18 kota/kabupaten terdampak Badai Seroja.
Penyerahan bantuan langsung disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy kepada Wakil Gubernur NTT Audy Joinaldy di Posko Tanggap Darurat Badai Seroja. Audy mengatakan, bantuan ini inisiatif masyarakat Sumbar membantu sesama. Jumlah bantuan yang terkumpul bahkan melampaui target, dari awalnya 1 ton menjadi 1,5 ton.
“Saya berharap penyintas Badai Seroja bisa mencicipi makanan khas Sumbar ini. Semoga bisa meringankan beban penyintas bencana. Kata orang, ini salah satu makanan khas terenak di dunia,” katanya.
Rendang tidak hanya kali ini saja melanglangbuana menyemai solidaritas manusia Indonesia. Dari awalnya jadi bekal perantau, rendang menjadi pemelihara asa di daerah rentan.
Hampir di semua daerah terlanda bencana besar beberapa waktu terakhir, ada rendang kiriman warga Sumbar. Beberapa diantaranya banjir besar di Bengkulu, gempa di Sulawesi Barat, rentetan bencana di Sulawesi Tengah, hingga banjir Kalimantan Selatan. Kini, giliran masyarakat NTT merasakan kehangatan kuliner ternama dunia ini.
Wagub NTT Joseph Nae Soi menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat dan Pemprov Sumbar. Nae Soi mengatakan, baru mengunjungi masyarakat korban bencana di Pulau Adonara, Lembata, Alor, dan Amfoang – perbatasan RI-Timor Leste di Kabupaten Kupang. Masyarakat di sana masih membutuhkan bantuan dalam bentuk apa pun. Sebagian besar dari mereka masih berada di tenda pengungsian.
“Puji Tuhan, hari ini ada teman-teman kita dari Sumbar membawa menu lauk baru. Kami segera distribusikan ini kepada para pengungsi yang tersebar di seluruh wilayah NTT sesuai kebutuhan,”kata Nae Soi.
Ia mengatakan, Badai Seroja ini menimpa masyarakat NTT di tengah sebagian warga sedang menjalankan ibadah puasa. Kehadiran rendang Sumbar ini bisa membantu masyarakat terutama mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Pemprov dan masyarakat NTT memberi perhatian khusus bagi para korban yang sedang menjalankan ibadah puasa tahun ini.
Ada ratusan warga asal Sumbar tersebar di 23 kabupaten/kota di NTT. Mayoritas mereka terlibat sektor usaha kuliner, warung makan padang, dan pedagang bahan pokok, dan pakaian. Kehidupan warga asal Sumbar dengan warga setempat sejauh ini terjalin tanpa cela.
“Di sini, kami tidak biasa membedakan suku, agama, dan asal usul. Kami menerapkan, apa yang dikenal dalam Islam disebut dengan istilah lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Ini yang kami pegang, tidak ada satu pun yang mempersoalkan tentang perbedaan agama,” kata Nae Soi.
Sementara itu, masyarakat Sabu Raijua juga menerima bantuan bahan pokok dari Polri. Bantuan itu dibawa dengan Kapal KP Gelatik 5016 menuju Dermaga Sabu. Bantuan ini berupa bahan pokok, pakaian layak pakai, dan makanan ringan itu langsung diserahkan Komandan Kapal KP Gelatik 5016 Komisaris (Pol) Mukti Rahmawan pada Kapolres Sabu Raijua Ajun Komisaris Besar (Pol) Jakob Saubelan.
Bantuan bahan pokok, makanan ringan, dan pakaian layak pakai juga diserahkan Polri ke Polsek Alor Timur. Kepala Polsek Alor Timur Inspektur Dua (Pol) Apolos Peni menggunakan perahu motor sejauh 10 km, menyerahkan bantuan bahan pokok itu kepada warga terdampak di Desa Mausamang Kecamatan Alor Timur.
Sementara di Malaka, Kapolres Malaka AKBP Albert Neno menyerahkan bantuan dari Korlantas Polri secara simbolis kepada para korban banjir bandang Benani berupa bahan pokok. “Mari, kita bangkit bersama menatap masa depan yang lebih baik,”kata Neno.
Juru bicara Gubernur NTT Marius Ardu Jelamu mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan bagi masyarakat korban Badai Seroja di NTT. Pemprov NTT saat ini bersama BNPB dan jajaran kementerian sedang berkoordinasi mendesain kembali sejumlah program yang akan diimplementasikan di tahun yang akan datang. “Dampak sosial, ekonomi, dan infrastruktur akibat bencana ini sangat luas,”kata Jelamu.