Pasokan Listrik Aman meski Gardu di PLTG Jakabaring Palembang Terbakar
Sempat terdengar beberapa kali suara ledakan, Api besar muncul dan terus berkobar. Situasi warga semakin kalut kala melihat api membara. Namun kebakaran tidak menimbulkan korban dan tidak mengganggu pasokan listrik.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kebakaran gardu dalam kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas compressed natural gas (PLTG CNG) di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (16/4/2021), sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar. Kebakaran tidak menimbulkan korban dan tidak menganggu sistem aliran listrik di wilayah Palembang.
Kebakaran pada kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Jakabaring berkapasitas 18 megawatt itu terjadi pada pukul 05.30 WIB. Nova Wahyudi (32), warga sekitar, mengungkapkan pada saat kebakaran sempat terdengar beberapa kali suara ledakan bersamaan dengan munculnya api yang terus berkobar. Situasi warga semakin kalut kala melihat api membara. ”Apalagi kondisi asap hitam pekat membumbung,” ujarnya, Jumat (16/4/2021).
Pantauan Kompas, PLTG memang berada di kawasan padat penduduk yang hanya memiliki akses jalan yang cukup sempit. Ketika kebakaran terjadi, petugas PLN dan pemadam kebakaran langsung berupaya memadamkan api ada empat unit mobil yang dikerahkan.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Djoko Mulyono mengatakan kebakaran yang terjadi disebabkan oleh korsleting listrik. Kebakaran bukan tejadi pada unit PLTG nya melainkan pada sarana pendukung berupa gardu. Walau demikian, langkah antisipasi tetap dilakukan.
Petugas PLN dibantu petugas dari pemadam kebakaran datang dan langsung memadamkan api. Dalam waktu 45 menit atau tepatnya pada 06.15 WIB, api sudah padam. ”Tidak ada korban dalam kejadian ini,” ungkapnya.
Walau terbakar, lanjut Djoko, hal ini tidak mengganggu sistem kelistrikan di Palembang karena memang PLTG ini sudah tidak beroperasi sejak 1 September 2020. ”Kontrak kami dengan perusahaan penyaluran gas sudah habis pada 31 Agustus 2020,” ungkapnya.
PLTG ini dulu dirancang untuk menyokong sistem kelistrikan di Palembang terutama ketika penyelenggaraan Asian Games 2018 lalu. ”Kini status dari PLTG hanya stand by (bersiap) saja, jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Djoko.
PLTG ini dulu dirancang untuk menyokong sistem kelistrikan di Palembang terutama ketika penyelenggaraan Asian Games 2018. (Djoko Mulyono)
PLTG tidak lagi beroperasi karena saat ini sistem kelistrikan di Palembang sudah cukup memadai. Bahkan, jelas Djoko, menurut rencana, unit PLTG ini akan dipindahkan dan disiapkan untuk menambah keandalan listrik di wilayah Aceh.
Walau tidak lagi beroperasi, lanjut Djoko, sistem perawatan unit pembangkit tetap dilakukan. Ke depan, petugas kesehatan dan keselamatan kerja akan lebih intensif dalam memantau kondisi di pembangkit sehingga situasi ini tidak tejadi lagi. ”Saat ini tim kami sedang menginventarisasi dampak dari kejadian kebakaran tersebut termasuk melakukan pemulihan pascakebakaran,” ungkap Djoko.
General Manager PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu Bambang Dwiyanto menegaskan, pasokan listrik ke pelanggan di Palembang dalam kondisi aman dan tidak ada kendala apa pun. Pasokan listrik yang tersedia saat ini masih sesuai kebutuhan.
”Kami berkomitmen untuk menyediakan kelistrikan yang andal di Sumsel terkhusus di Palembang sehingga pelanggan tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik,” ungkapnya.