Stok 800.000 Dosis Vaksin Covid-19 di Jawa Barat Diprioritaskan untuk Warga Lansia
Stok 800.000 dosis vaksin Covid-19 di Jawa Barat akan diprioritaskan untuk warga lansia. Hal ini untuk meningkatkan realisasi vaksinasi terhadap warga lansia yang baru 8,39 persen.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pencapaian vaksinasi Covid-19 terhadap warga lanjut usia di Jawa Barat menjadi yang terendah dibanding kepada tenaga kesehatan dan pelayan publik. Oleh sebab itu, sekitar 800.000 dosis stok vaksin akan diprioritaskan untuk warga lansia.
Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis pertama terhadap target sasaran 6,7 juta orang hingga Juni 2021 mencapai 21,7 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua baru 12,24 persen.
”Jika dilihat dari komposisinya, pencapaian vaksinasi untuk (warga) lansia yang paling kecil, baru 8,39 persen. Untuk nakes (tenaga kesehatan) dan petugas pelayanan publik sudah cukup baik,” ujarnya di Bandung, Kamis (15/4/2021).
Jabar telah menerima sekitar 3,74 juta dosis vaksin dari pemerintah pusat. Jumlah itu diproyeksikan bagi sekitar 1,87 juta sasaran. Sebab, setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin.
Setiawan menuturkan, stok vaksin di Jabar saat ini sekitar 800.000 dosis untuk 400.000 sasaran. Pihaknya akan memaksimalkan penggunaan stok tersebut untuk meningkatkan pencapaian vaksinasi terhadap warga lansia.
”Jadi, ada potensi mempercepat vaksinasi untuk (warga) lansia. Alokasi vaksin akan diprioritaskan kepada (warga) lansia, terutama di daerah tujuan mudik,” ujarnya.
Vaksinasi Covid-19 dosis pertama terhadap target sasaran 6,7 juta orang di Jabar hingga Juni 2021 mencapai 21,7 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua baru 12,24 persen.
Kekhawatiran terhadap keamanan vaksin menjadi salah satu kendala rendahnya realisasi vaksin terhadap warga lansia. Oleh sebab itu, edukasi akan digencarkan untuk menyosialisasikan keamanan dan kehalalan vaksin.
Selain itu, warga lansia memiliki keterbatasan akses menuju fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi. Anggota keluarganya didorong aktif mendaftarkan dan mengantarkan warga lansia ke tempat penyuntikan vaksin.
”Salah satu strategi kami adalah dengan mekanisme 1:2. Jadi, seorang anggota keluarga (bukan lansia) membawa dua orang lansia untuk divaksin. Orang yang membawa lansia tersebut nantinya juga akan divaksin,” jelasnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta pemerintah kabupaten/kota menggencarkan vaksinasi untuk warga lansia. Ia khawatir, warga yang tetap mudik menjelang Lebaran meningkatkan potensi penularan di kampung halaman, terutama kelompok rentan seperti warga lansia.
”Jadi, mulai dari sekarang, tolong maksimalkan pendaftaran (vaksinasi) untuk warga lansia. Prioritaskan warga lansia yang anaknya merantau,” ujarnya.
Pemprov Jabar menargetkan penyuntikan vaksin kepada 36 juta warganya dalam satu tahun untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Vaksinasi saat ini memasuki tahap dua yang menyasar warga lansia serta petugas pelayanan publik, di antaranya tenaga pendidik, pegawai pemerintah, TNI, Polri, atlet, sektor transportasi, dan pariwisata.
Vaksinasi diharapkan menekan potensi penularan Covid-19. Apalagi, kasus positif di provinsi itu mencapai 260.000 kasus, atau tertinggi kedua se-Indonesia setelah DKI Jakarta.
Kasus terbanyak didominasi kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi atau Bodebek. Selain itu, juga di Kota Bandung dan Kabupaten Karawang.