Sumbar Kirim 1 Ton Rendang untuk Korban Bencana di NTT
Untuk kesekian kalinya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengirimkan rendang untuk korban bencana. Kali ini 1 ton rendang dikirim ke korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengirimkan 1 ton rendang untuk korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur. Bantuan yang dikoordinasikan oleh BPBD Sumbar itu diharapkan bisa membantu meringankan beban korban bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur di Padang, Rabu (14/4/2021), mengatakan, bantuan rendang dikirimkan melalui pesawat kargo Rabu sore. Hingga Rabu tengah hari, jumlah rendang yang terkumpul sekitar 1 ton. Pengumpulan bantuan ditutup pukul 13.00.
”Bantuan diturunkan di Kupang. Kemungkinan (Kamis) besok sudah sampai. Pemprov berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) untuk penyalurannya,” kata Rumainur, Rabu siang.
Pantauan di kantor BPBD Sumbar, Rabu siang, puluhan kardus berisi rendang terkumpul. Para petugas mengemas kembali rendang tersebut ke kardus yang lebih besar. Sejumlah perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar datang menyerahkan bantuan.
Rumainur menjelaskan, bantuan rendang tersebut merupakan sumbangan dari SKPD di Sumbar, Baznas, Bank Nagari, dan Semen Padang. Bantuan akan diserahkan oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy di NTT. Selain itu, Pemprov Sumbar juga menyerahkan uang tunai Rp 750 juta ke posko utama.
Pengiriman bantuan rendang ke daerah-daerah bencana oleh Pemprov Sumbar dimulai sejak gempa di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada akhir 2016 (Kompas.id, 3/5/2019). Sejak itu, Sumbar terus mengirimkan bantuan rendang ke sejumlah daerah yang mengalami bencana besar.
Daripada masyarakat makan mi instan, dengan adanya rendang (menu makanan mereka) lebih sehat. (Rumainur)
Terakhir kali Sumbar mengirimkan bantuan rendang, kata Rumainur, adalah untuk korban gempa di Sulawesi Barat dan korban banjir besar di Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu.
Menurut Rumainur, bantuan rendang menjadi pilihan karena dinilai cocok untuk kondisi bencana. Rendang relatif tahan disimpan dan secara umum cocok dengan selera banyak orang. ”Daripada masyarakat makan mi instan, dengan adanya rendang (menu makanan mereka) lebih sehat,” ujar Rumainur.
Yudihartati, perwakilan RSUD Pariaman, mengatakan, rumah sakitnya mengirimkan bantuan 15 kilogram rendang. Sumbangan berasal dari pegawai RSUD yang dikelola oleh Pemprov Sumbar itu. Pengumpulan sumbangan berlangsung selama 2-3 hari.
”RSUD mengimbau pegawai untuk membantu korban bencana di NTT,” kata Yudihartati, yang menjabat Kepala Seksi Penunjang Medik di RSUD Pariaman. Ia berharap bantuan ini bisa membantu meringankan beban korban bencana.
Banjir bandang dan angin kencang melanda sejumlah daerah di NTT pada 4 April 2021. Hingga hari kedelapan pascabencana, jumlah korban meninggal di NTT mencapai 177 orang dan 45 orang lainnya hilang (Kompas, 14/4/2021).