ITDC Gunakan Rp 500 Miliar Penyertaan Modal Negara Bangun Mandalika
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) akan menggunakan penyertaan modal negara sebesar Rp 500 miliar untuk mempercepat pembangunan kawasan Mandalika dan mendorong pemulihan ekonomi kawasan akibat pandemi.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC akan menggunakan penyertaan modal negara tahun 2020 sebesar Rp 500 miliar. Dana dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional bagi Sektor Pariwisata Terdampak Covid-19 itu akan digunakan untuk percepatan pembangunan kawasan pariwisata di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Keuangan dan Strategi ITDC Nugdha Achadie melalui siaran resminya, Selasa (13/4/2021), mengatakan, dana penyertaan modal negara (PMN) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020.
Menurut Nugdha, dana PMN itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang di Mandalika, seperti pekerjaan drainase, pekerjaan tanah, pekerjaan aspal dan nonaspal, pekerjaan struktur, dan pekerjaan lanskap.
”Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas penunjang di The Mandalika ditargetkan akan berlangsung hingga tahun 2026,” kata Nugdha.
Nugdha menambahkan, penggunaan PMN tahun 2020 itu diproyeksikan akan mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19, khususnya di wilayah Lombok dan sekitarnya. Pekerjaan akan menyerap lebih kurang 300 tenaga kerja dalam periode konstruksi dan ada potensi menyerap kembali secara bertahap 800 tenaga kerja di bidang akomodasi di Lombok Tengah yang sempat dirumahkan karena pandemi.
Ada potensi menyerap kembali secara bertahap 800 tenaga kerja di bidang akomodasi di Lombok Tengah yang sempat dirumahkan karena pandemi.
Dampak lainnya, kata Nugdha, adalah peningkatan okupansi hotel selama periode konstruksi, serta penyerapan tenaga kerja nonpermanen dan tenaga kerja pendukung permanen saat berlangsung gelaran di Mandalika.
”Selain itu, pemanfaatan PMN ini juga akan mendukung pengembangan bisnis usaha mikro kecil dan menengah yang nantinya dapat menempati kios UMKM di Bazaar Mandalika, khususnya dalam hal perdagangan bahan mentah,” kata Nugdha.
Menurut Nugdha, Mandalika (TheMandalika) yang memiliki luas lebih kurang 1.175 hektar berlokasi di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, dibangun sebagai sebuah kawasan pariwisata terintegrasi. Kawasan akan memberikan berbagai dampak signifikan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah dan secara umum kepada NTB.
Percepatan pembangunan telah dimulai sejak 2016 lalu. Saat ini telah terbangun infrastruktur jalan dan fasilitas umum dan sosial, antara lain jalan utama kawasan sepanjang 4 kilometer, kawasan taman Pantai Kuta, Masjid Nurul Bilad, pusat pengawasan area Pantai Balawist, dan Bazaar Mandalika yang terdiri atas 303 gerai.
Selain itu, kata Nugdha, juga tengah berlangsung pembangunan jalan kawasan khusus (JKK) yang sekaligus berfungsi sebagai sirkuit jalanan (street circuit) untuk pergelaran MotoGP, hotel bintang lima, dan jalan akses menuju wisata daerah Gerupuk pada zona timur kawasan.
Sementara itu, berdasarkan hasil inspeksi pra-homologasi oleh perwakilan Federasi Olahraga Sepeda Motor Internasional dan Organisasi Penyelenggara Balapan MotoGP (Dorna), balap MotoGP di Mandalika diundur dari akhir 2021 ke Maret 2022.
Terkait dengan hal itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, dari sisi progres pembangunan infrastruktur MotoGP, sebenarnya sudah siap. Namun, pertimbangan lain adalah Pemerintah Provinsi NTB belum yakin sudah bisa mengendalikan penularan Covid-19 pada Oktober 2021.
Hal itu tentu akan membuat ajang balap motor paling bergengsi itu sepi pengunjung. Apalagi sebagian besar negara masih menutup pintu kunjungan luar negeri. ”Melihat pandemi belum sepenuhnya bisa dikendalikan, rasanya tidak puas menyaksikan MotoGP tanpa penonton,” kata Zulkieflimansyah.