Pembaca ”Kompas” Beri Bantuan bagi Korban Bencana di Adonara
Pembaca harian ”Kompas” lewat Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas memberikan bantuan kepada korban bencana di Pulau Adonara, Flores Timur.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
LARANTUKA, KOMPAS — Pembaca harian Kompas lewat Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas memberikan sejumlah bantuan bagi warga korban banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Bantuan itu sebagai bentuk solidaritas kepada para korban yang hingga kini masih menempati lokasi pengungsian.
Penyaluran bantuan itu berlangsung di tiga titik, yakni Kelurahan Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyangbarang di Kecamatan Wotan Ulumado, dan Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng. Tiga titik itu merupakan lokasi bencana yang menelan korban jiwa. Jenis bantuan di antaranya makanan siap saji, peralatan mandi, perlengkapan bayi, dan kasur.
Penyerahan bantuan dilakukan secara bertahap. Pada Sabtu (10/4/2021) malam penyerahan bagi pengungsi di Waiwerang, sedangkan pada Senin (12/4/2021) penyerahan dilakukan di Oyangbarang dan Nelelamadike. Penyerahan bantuan itu dilakukan oleh Suyanto selaku perwakilan dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK).
Suyanto mengatakan, bantuan tersebut merupakan sumbangan dari para pembaca Kompas. Mereka terpanggil membantu setelah mengetahui adanya banjir bandang yang melanda sejumlah perkampungan di Pulau Adonara pada 4 April lalu. ”Ini sebagai bentuk kepedulian dan rasa solidaritas para pembaca Kompas,” katanya.
Ia menuturkan, barang bantuan itu dibeli di Maumere, Kabupaten Sikka, sekitar 137 kilometer arah barat Larantuka. Dari Maumere, bantuan diangkut menggunakan mobil ke Larantuka dengan menempuh perjalanan lebih dari tiga jam. Tiba di Larantuka kemudian diangkut menggunakan kapal motor ke Adonara.
”Kota terdekat yang menyediakan cukup stok barang adalah Maumere. Di Larantuka sangat terbatas. Memang akses ke lokasi bencana ini menjadi tantangan tersendiri,” kata Suyanto yang sering membawa bantuan Yayasan DKK ke berbagai lokasi bencana di sejumlah belahan Nusantara itu.
Menurut rencana, tim DKK akan bergerak mengantar bantuan ke Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor yang berada di sisi timur Adonara. Dua daerah tersebut juga dilanda bencana banjir bandang. Perjalanan ke Lembata akan dilakukan pada Selasa besok, kemudian ke Alor masih menunggu jadwal kapal penyeberangan.
Kepala Desa Oyangbarang Laurensius Lega Ama yang menerima bantuan itu menyampaikan terima kasih kepada pembaca harian Kompas. Bantuan itu sangat dibutuhkan. Di desa itu, dua orang ditemukan meninggal dan saru orang masih dicari. Sebanyak 119 jiwa di desa itu mengungsi. Puluhan rumah rusak diterjang banjir bandang.
Selain untuk pengungsi di Oyangbarang, bantuan tersebut juga nantinya akan didistribusikan ke beberapa desa terdekat yang juga terdampak, yakni Kawela dan Demondei. Para sukarelawan akan membawa bantuan itu ke wilayah tersebut dengan berjalan kaki sebab jalur kendaraan tertutup material longsor.
Kepala Desa Nelelamadike Pius Pedang juga menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut. Nelelamadike merupakan lokasi banjir terparah dengan korban meninggal 56 orang. ”Ini sebagai tanda cinta mereka kepada kami. Kami pun merasa tidak sendirian meratapi duka ini. Sekali lagi terima kasih,” kata Pius.
Ini sebagai tanda cinta mereka kepada kami. Kami pun merasa tidak sendirian meratapi duka ini.
Sementara itu, dalam nada yang sama, Asisten III Pemerintah Kabupaten Flores Timur Antonius Wukak Sogen menyampaikan rasa hormat kepada semua pihak yang dengan caranya sendiri terlibat dalam penanggulangan bencana di daerah itu. ”Ada yang mengirim bantuan dan ada pula yang datang langsung ke sini. Mereka mau datang ke lokasi yang sulit dijangkau,” katanya.