Data Kerusakan Bangunan di Kabupaten Blitar Capai 632 Unit
Data rumah dan fasilitas umum di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang rusak akibat gempa bumi M 6,1 di perairan selatan Kabupaten Malang terus bertambah.
Oleh
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Data rumah dan fasilitas umum di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang rusak akibat gempa bumi M 6,1 di perairan selatan Kabupaten Malang terus berambah. Hingga Senin (12/4/2021) pukul 17.00, jumlah rumah dan fasilitas umum yang rusak mencapai 632 unit.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 568 adalah warga dan 64 unit sisanya merupakan fasilitas umum. Dengan jumlah ini, berarti ada penambahan data 227 unit dari satu hari sebelumnya yang mencapai 405 unit.
”Ini data terbaru sampai pukul 17.00. Masih proses (apakah datanya akan bertambah lagi),” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Abdul Cholik melalui Whatsapp.
Dari daya 568 unit rumah warga yang rusak, sebanyak 311 rusak ringan, 237 rusak sedang, dan 20 rusak berat. Adapun terkait fasilitas umum, sebanyak 43 di antaranya rusak ringan, 18 rusak sedang, dan 3 rusak berat.
Dari total 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, ada lima wilayah yang mengalami kerusakan terbanyak, yakni Kecamatan Kanigoro 205 unit, Wates (79 unit), Kesamben (56), Binangun (36), dan Sutojayan (29). Sementara untuk kecamatan lain tingkat kerusakannya menyebar dengan jumlah bervariasi.
Pemerintah Kabupaten Blitar sendiri sudah menyiapkan anggaran penanganan bencana sebesar Rp 8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Adapun di Kota Blitar, jumlah kerusakannya jauh lebih kecil. Berdasarkan data Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Kota Blitar, jumlah rumah dan fasilitas umum yang rusak mencapai 24 unit, yakni 1 unit rumah sakit, 5 unit sekolah, 3 unit tempat ibadah, 14 unit rumah, dan 2 unit kantor.
Pembersihan sudah dilakukan. Saat ini tinggal pembenahan.
Hampir sama dengan Kabupaten Blitar, kerusakan dengan kategori ringan-sedang mendominasi di Kota Blitar. ”Pendataan sudah selesai kami lakukan, sedangkan untuk penanganan selanjutnya masih akan dirapatkan besok,” ujar Kepala Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Blitar Hakim Sisworo.
Salah satu fasilitas umum yang rusak di Kota Blitar dan menarik perhatian adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo. Beberapa ruang di RSUD rusak ringan-berat. Beruntung, saat itu tidak ada pasien di dalamnya.
”Pembersihan sudah dilakukan. Saat ini tinggal pembenahan. Diharapkan proses pembenahan bisa dilakukan secepatnya,” ujar Hakim.