Bunuh Ayah Kandung, Pemuda di Lampung Bunuh Diri di Sel Tahanan
KPW (32), pemuda yang ditahan kerena membunuh ayah kandungnya ditemukan tewas bunuh diri di sel tahanan Kepolisian Sektor Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Pemuda itu bunuh diri dengan cara menjerat lehernya
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — KPW (32), pemuda yang ditahan kerena membunuh ayah kandungnya, ditemukan tewas bunuh diri di sel tahanan Kepolisian Sektor Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Dia bunuh diri dengan cara menjerat lehernya dengan baju ke jeruji penjara.
Kepala Polsek Kalirejo Inspektur Satu Edi Suhendra membenarkan kejadian itu saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (12/4/2021). Peristiwa itu terjadi pada Senin diri hari sekitar pukul 03.00 WIB. ”Petugas pertama kali menemukan KPW meninggal pukul 04.00 WIB. Korban langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat,” ujar Edi.
Saat ini, jenazah tersangka kasus pembunuhan itu telah diserahkan ke pihak keluarga. Jasad KPW langsung dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah.
Pelaku sebenarnya telah menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung oleh dokter kejiwaan. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyatakan KPW mengalami gangguan jiwa.
Menurut Edi, kasus pembunuhan itu sebenarnya masih menunggu surat perintah penerbitan penghentian penyidikan. Semula, polisi hendak mengembalikan pelaku ke rumah orangtuanya. Namun, keluarga dan tetangga korban menolak dengan alasan takut.
Di sisi lain, lanjut Edi, polisi juga tidak bisa langsung menyerahkan pelaku ke pihak rumah sakit jiwa. Penanganan pelaku yang mengalami gangguan jiwa oleh rumah sakit baru bisa dilakukan setelah adanya surat perintah penerbitan penghentian penyidikan.
Penanganan pelaku yang mengalami gangguan jiwa oleh rumah sakit baru bisa dilakukan setelah adanya surat perintah penerbitan penghentian penyidikan.
Selama di penjara, pelaku sebenarnya sudah dipisah dari tahanan lain. Selama di penjara, KPW lebih banyak termenung. Terkadang, pelaku juga tampak berbicara sendiri. Sebelum pelaku bunuh diri, petugas mengaku tidak melihat gelagat mencurigakan. Sebelum bunuh diri, KPW masih makan bersama tahanan lainnya.
Humas Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung David mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan terhadap KPW sesuai permintaan pihak kepolisian. Hasil visum psikiatrikum KPW juga sudah diserahkan kepada polisi sejak 1 April 2021. Saat menjalani observasi di rumah sakit selama 14 hari, pelaku lebih banyak diam dan termenung.
KPW ditahan karena tega membunuh Slamet Riyanto (68), ayah kandungnya sendiri, Senin (22/3/2021). Tersangka yang mengalami gangguan jiwa itu menebas kepala orangtuanya menggunakan golok hingga lehernya putus.
Pembunuhan terjadi saat pelaku melihat korban sedang duduk di dapur rumahnya Senin siang. Saat itu, korban sedang makan siang seusai pulang bekerja di sawah. Secara tiba-tiba, pelaku meminta maaf kepada korban. Namun, setelah itu pelaku langsung menebas leher korban dengan golok yang dipegangnya hingga lehernya terputus.
Pelaku langsung ditangkap di rumahnya seusai membunuh ayahnya. Dari tangan pelaku, petugas menyita barang bukti berupa satu bilah golok dan satu sepeda motor milik pelaku.
Seusai membunuh ayahnya, pelaku sempat memasukkan kepala korban ke dalam karung. Pemuda itu lalu berkeliling desa menggunakan sepeda motor sambil membawa potongan kepala itu. Dia juga memberi tahu kepada para tetangganya bahwa ia baru saja melakukan pembunuhan.
Insiden pembunuhan itu sontak menggegerkan warga setempat. Ningsih (55), ibu pelaku yang juga istri korban, juga histeris saat melihat suaminya tewas bersimbah darah. Dia lalu melapor pada aparat desa agar segera menghentikan anaknya.
Saat diminta keterangan oleh polisi, pelaku mengaku merasa mendapat bisikan gaib sehingga tega membunuh ayah kandungnya. Dia merasa akan disantet oleh ayahnya.
Kepala Desa Sendang Rejo Hotini menuturkan, kejadian pembunuhan itu membuat warga desa ketakutan. Sejumlah warga lari saat melihat korban berkeliling desa sambil membawa potongan kepala ayahnya di dalam karung.
Meski demikian, warga sekitar turut membantu keluarga korban menyiapkan pemakaman KPW. Warga juga berempati pada keluarga pelaku dan ikut mendoakan kepergiannya.