Menyusul bencana alam di sejumlah daerah dalam sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah terus mengimbau masyarakat agar mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan pada bencana.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir bandang, tanah longsor, serta gempa bumi yang terjadi di sejumlah daerah dalam satu pekan terakhir menunjukkan bahwa bencana akan terus mengintai Indonesia yang merupakan wilayah cincin api. Karena itu, seluruh kepala daerah juga masyarakat diimbau untuk meningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Imbauan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam keterangan virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/4/2021).
”Saya mengingatkan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus mengimbau masyarakat untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan kesiapsiagaan, kewaspadaan akan datangnya sebuah bencana,” kata Presiden melalui video yang disiarkan saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Peringatan itu disampaikan mengingat Indonesia berada di wilayah cincin api atau ring of fire. Dengan demikian, bencana masih akan terus mengintai kapan pun dan di mana pun.
Presiden menyampaikan, di negeri cincin api, aktivitas alam, baik gempa bumi maupun lainnya, dapat terjadi setiap saat. Karena itu, pemerintah dan juga masyarakat harus selalu waspada dan siap siaga menghadapi bencana yang sewaktu-waktu terjadi.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan dukacita mendalam atas gempa bumi yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur. ”Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan dukacita mendalam atas korban yang meninggal dunia,” tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan sudah mendapat laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengenai gempa dengan magnitudo 6,1 yang terjadi di sejumlah wilayah di Jatim pada Sabtu (10/4/2021). Begitu pula laporan gempa susulan yang terjadi pada Minggu pagi sudah diterima.
Presiden telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, serta pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat.
Tak hanya mencari dan menemukan korban, jajaran pemerintah juga diinstruksikan untuk melakukan perawatan korban luka serta dampak gempa bumi lainnya.
Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang berpusat di selatan Malang tak hanya terasa di sejumlah daerah di Jatim, tetapi juga di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, hingga Minggu (11/4/2021) pagi, tercatat korban meninggal 8 orang, luka ringan 36 orang, dan luka sedang hingga berat 3 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Raditya Jati dalam jumpa wartawan, Minggu petang, menjelaskan, gempa bumi dirasakan di 32 kabupaten/kota di Jatim. Gempa mengakibatkan 1.189 rumah di 15 kabupaten/kota rusak ringan hingga berat dan 150 fasilitas umum rusak.