1.000 Pertashop di Pondok Pesantren Dorong Kemandirian Umat
Pembangunan Pertashop oleh PT Pertamina (Persero) diharapkan bisa memperluas distribusi bahan bakar minyak nonsubsidi di Indonesia. Sebanyak 1.000 Pertashop akan dibangun atas kerja sama dengan pondok pesantren.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengalokasikan sebanyak 1.000 unit Pertashop atau gerai distribusi bahan bakar milik Pertamina untuk dibangun di pondok pesantren di seluruh Indonesia. Diharapkan, pondok pesantren kian mandiri dan distribusi bahan bakar minyak nonsubsidi bisa menjangkau seluruh pelosok Nusantara.
”Dari 10.000 Pertashop yang akan dibangun Pertamina tahun ini, kami alokasikan 1.000 unit untuk pesantren. Kami berharap supaya pesantren ini bisa mandiri. Ekonomi umat bisa kuat. Fondasi kebangsaan kita bisa berkelanjutan,” kata Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian Pertashop Pondok Pesantren Nurul Quran di Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (11/4/2021).
Erick menyampaikan, semua BUMN diminta tidak menjadi menara gading, tetapi harus berperan secara riil di masyarakat. Oleh karena itu, program pembangunan Pertashop di perdesaan oleh Pertamina ini menjadi salah satu cara mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
”Mereka harus berpartisipasi dalam pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Terhadap keberadaan sejumlah penyalur BBM swasta non-Pertamina yang sudah ada lebih dahulu daripada Pertashop, Erick menyampaikan, pihaknya ingin membangun persaingan sehat dengan ekosistem yang bukan monopoli.
”Pertashop bukan pemain tunggal. Ada juga pemain lain. Tetapi, yang paling penting, semuanya itu mesti legal, sah. Mengapa? Kita juga harus membantu pemerintah dalam pembayaran pajak,” kata Erick.
Sesuai amanah UU Migas, pemerintah wajib menjamin ketersediaan, distribusi, dan kelancaran bahan bakar minyak di seluruh NKRI.
Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menyampaikan, sesuai amanah UU Migas, pemerintah wajib menjamin ketersediaan, distribusi, dan kelancaran bahan bakar minyak di seluruh NKRI.
”Dalam kaitan penciptaan lapangan kerja dan pemerataan, Pertashop jadi salah satu upaya BPH Migas meminta Pertamina dan badan usaha lainnya untuk membangun mini SPBU,” kata Fanshurullah.
Menurut Fanshurullah, di Indonesia terdapat 27.720 pondok pesantren. ”Ini potensi umat, potensi rakyat untuk kebangsaan kita membuat ekonomi kerakyatan,” katanya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya menargetkan Pertashop bisa berdiri di setiap desa di seluruh Indonesia. Setidaknya ada satu Pertashop di setiap desa.
Penanggung Jawab Pertashop Pondok Pesantren Nurul Quran Sumaryanto mengatakan, Pertashop ini akan menjadi salah satu unit usaha pondok pesantren. ”Insya Allah, pondok pesantren akan mandiri dan berkembang besar dengan usaha ini,” katanya.
Dia menambahkan, di pondok pesantren yang baru berdiri sekitar empat tahun itu, ada 29 santri yang bermukim dan 200 santri lainnya nonmukim. ”Ini semua yang mengurus dan mengelola adalah para santri,” ucapnya.
Berdasarkan data BPH Migas, hingga 31 Maret 2021 di wilayah Marketing Operation Region IV Jawa Tengah terdapat 190 gerai Pertashop yang sudah beroperasi dan 54 gerai dengan status siap operasi. Adapun untuk wilayah Kabupaten Cilacap, sudah terdapat 10 gerai Pertashop beroperasi.