Terdampar di Cirebon, Bangkai Paus Biru Akan Ditenggelamkan
Penenggelaman bangkai paus biru atau ”Balaenoptera musculus” yang terdampar di perairan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (10/4/2021), untuk mencegah pembusukan sekaligus bisa menjadi rumpon alami.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga mengamati bangkai paus biru (”Balaenoptera musculus”) yang terdampar di perairan Bungko, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021). Paus itu memiliki panjang 17,2 meter dengan diameter tubuh 4,6 meter.
CIREBON, KOMPAS — Bangkai paus biru (Balaenoptera musculus) yang terdampar di perairan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021), bakal ditenggelamkan. Selain mencegah pembusukan, penenggelaman juga diharapkan menjadi rumpon alami bagi ikan lainnya.
Nelayan menemukan ikan raksasa itu sekitar pukul 02.00 saat menjaring di perairan Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan. Dari permukiman warga, lokasinya sekitar 1 mil atau 15 menit menggunakan kapal nelayan.
”Awalnya, nelayan mengira itu bongkahan batu. Ternyata paus yang mati,” ucap Sukiya, tokoh nelayan Bungko. Saat itu, air surut dengan kedalaman 1,6 meter. Nelayan berupaya menggeser bangkai yang diperkirakan seberat 3 ton itu dengan tali. Namun, hanya bergerak sekitar 100 meter.
Paus itu sepanjang 17,2 meter dengan diameter tubuh 4,6 meter. Beberapa bagian tubuh paus juga tampak luka. Sejumlah pihak berwenang, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Pelabuhan Perikanan Kejawanan telah mengecek paus itu.
Awalnya, nelayan mengira itu bongkahan batu. Ternyata paus yang mati.
Hingga Sabtu sore, paus yang terdampar menjadi tontonan warga. Sejumlah orang duduk dan berdiri di atas tubuh paus. Beberapa warga juga menabur kembang sebagai simbol penghormatan terhadap mamalia raksasa itu. ”Baru kali ini paus terdampar di Bungko,” ucapnya.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Bangkai paus biru (”Balaenoptera musculus”) terdampar di perairan Bungko, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021). Mamalia raksasa itu memiliki panjang 17,2 meter dengan diameter tubuh 4,6 meter. Nelayan menemukan paus itu pada Minggu pukul 02.00.
Menghambat alur
Menurut Sukiya, nelayan berharap paus segera dievakuasi. Selain akan menimbulkan bau busuk, keberadaan bangkai paus juga bisa menghambat alur keluar masuk perahu. Nelayan mengusulkan paus ditarik ke tengah laut dengan kedalaman 15-20 meter.
”Lalu, paus ditenggelamkan supaya tidak terjadi pembusukan dan jadi rumpon alami untuk ikan predator. Ini bisa menaikkan hasil tangkap nelayan,” ungkapnya. Namun, nelayan juga khawatir alat tangkap nelayan tersangkut di bangkai paus.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga menumpang perahu untuk melihat bangkai paus biru (”Balaenoptera musculus”) yang terdampar di perairan Bungko, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021). Paus itu memiliki panjang 17,2 meter dengan diameter tubuh 4,6 meter. Bangkai mamalia itu menjadi tontonan warga.
Pilihan lainnya adalah mengevakuasi paus ke daratan untuk dikuburkan. Akan tetapi, pilihan ini membutuhkan waktu lebih dari sehari dan perlu memobilisasi alat berat. Itu sebabnya, lanjutnya, nelayan lebih memilih menenggelamkan paus.
Agus Sulaksmana, analis Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Pelaksana Pendayagunaan dan Pelestarian Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Serang KKP, sepakat paus ditenggelamkan. ”Ini lebih aman. Kalau dibawa ke darat, pembusukannya sudah terjadi,” ucapnya.
Pihaknya masih membahas teknis penenggelaman paus, termasuk alat yang akan digunakan. Agus juga masih mengkaji penyebab paus terdampar. Pihaknya belum bisa memastikan arah paus itu.
Sangat jarang paus berada di perairan Jawa.
Namun, ia menduga paus tersebut terpisah dari kawanannya saat bermigrasi dari Samudra Pasifik. ”Sangat jarang paus berada di perairan Jawa,” ucapnya.
Dalam catatan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan KKP 2012, penyebab terdamparnya mamalia laut (paus dan lumba-lumba) belum diketahui secara pasti. Beberapa penyebabnya adalah penggunaan sonar bawah laut dan polusi suara (seismik) yang mengganggu sistem navigasi, perburuan mangsa sampai ke perairan yang dangkal, ataupun karena terluka dan sakit.
Warga duduk di atas bangkai paus biru (”Balaenoptera musculus”) yang terdampar di perairan Bungko, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021). Mamalia raksasa itu memiliki panjang 17,2 meter dengan diameter tubuh 4,6 meter.