Percepat Evakuasi, 1.958 Personel Polri Diterjunkan di NTT
Kepolisian Negara RI menerjunkan 1.958 personel di beberapa lokasi bencana di NTT. Mereka bertugas mempercepat proses evakuasi korban banjir dan longsor di wilayah itu.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 1.958 personel kepolisian diterjunkan ke beberapa wilayah yang dilanda bencana di Nusa Tenggara Timur. Tugas mereka adalah mempercepat proses evakuasi korban banjir bandang dan longsor.
Inspektur Jenderal Anang Revandoko, yang ditunjuk Kapolri sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi NTT, Sabtu (10/4/2021), mengatakan, 1.958 personel kepolisian yang diterjunkan di beberapa lokasi bencana di NTT bertugas mempercepat proses evakuasi korban banjir bandang dan longsor di NTT.
”Personel yang kami dorong adalah dari Korps Brimob, Satuan Brimob Daerah, personel dari Polda NTT, Polda Bali, Polda Jatim, termasuk bantuan dari Polairud yang didukung dua pesawat CN295 dan kapal Bharata Polri,” kata Anang sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis.
Selain personel untuk evakuasi, Polri juga menerjunkan 21 tenaga medis bedah dan spesialis beserta 25 tenaga paramedis. Mereka berasal dari Korps Brimob ataupun dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri. Di setiap posko kesehatan, Polri juga menyiapkan tim untuk pemulihan dari trauma (trauma healing).
Menurut Anang, posko kesehatan dibuka di setiap lokasi yang terdampak bencana. Dalam konteks kebencanaan, tim pemulihan trauma sangat penting untuk meringankan beban masyarakat. Sementara, untuk kebutuhan pangan sehari-hari, kepolisian juga membuka dapur umum di posko pengungsian.
”Ada lima dapur umum, ada lima mobil penjernih air, ada lima mobil untuk tim SAR (search and rescue),” kata Anang.
Adapun, berdasar data Pemerintah Provinsi NTT, jumlah pengungsi akibat badai Seroja tersebar di 18 kabupaten/kota mencapai 48.669 orang. Mereka tersebar di 2.730 titik pengungsian (Kompas.id, 9/4/2021).
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono, saat ini personel Polri masih fokus melaksanakan proses evakuasi korban dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Polri telah mengirimkan 9,5 ton bantuan ke beberapa wilayah di NTT berupa sabun, susu, vitamin, dan obat-obatan.
Selain itu, kepolisian juga telah mengirimkan bahan pokok berupa beras sebanyak 7 ton, air mineral, alas tidur, dan makanan lainnya. ”Selain mempercepat proses evakuasi, kami juga menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat,” kata Argo.