Jelang Ramadhan, Vaksinasi Covid-19 di Sumut Digelar Semakin Gencar
Menjelang bulan Ramadhan, vaksinasi Covid-19 terus digelar di Sumatera Utara. Salah satu kelompok yang diprioritaskan saat ini adalah vaksinasi imam, muazin, dan marbut agar umat lebih aman melaksanakan shalat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Menjelang Ramadhan, vaksinasi Covid-19 terus digelar di Sumatera Utara. Salah satu kelompok yang diprioritaskan saat ini adalah vaksinasi imam, muazin, dan marbut agar umat lebih aman melaksanakan shalat. Antusiasme masyarakat untuk vaksinasi pun disebut terus meningkat.
”Vaksinasi ini kami harapkan bisa membuat umat lebih aman dan nyaman melaksanakan shalat Tarawih ataupun ibadah lainnya selama bulan puasa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan saat meninjau vaksinasi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sabtu (10/4/2021).
Vaksinasi di kampus UMSU pun dilakukan terhadap 1.000 orang, yang terdiri dari pemimpin umat lintas agama, dosen, dan tenaga pendidik lainnya. Selain di UMSU, kata Alwi, vaksinasi massal masih terus digelar di berbagai tempat di Medan. Beberapa di antaranya adalah vaksinasi layanan tanpa turun (lantatur) di Pangkalan Udara Soewondo, di puskesmas, dan di sejumlah pasar.
Alwi mengatakan, saat ini animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi sudah sangat tinggi seiring sosialisasi dan edukasi. Namun, vaksinasi belum bisa dilakukan lebih agresif karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang diterima dari pemerintah pusat. Jika jumlah vaksin yang diterima bertambah, vaksinasi akan semakin gencar dilakukan.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut per 7 April, vaksinasi tahap I yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk dosis pertama sudah mencapai 69.920 orang (98,4 persen) dan dosis kedua 61.785 (87 persen).
Vaksinasi tahap II yang diperuntukkan bagi tenaga pelayanan publik untuk dosis pertama telah mencapai 170.753 orang (19,4 persen) dan dosis kedua mencapai 60.707 orang (6,9 persen). Sementara vaksinasi kelompok lanjut usia dosis pertama mencapai 52.362 orang (4,1 persen) dan dosis kedua mencapai 11.957 orang (0,9 persen).
Alwi mengatakan, vaksinasi massal saat ini masih dipusatkan di episentrum penularan, yakni Kota Medan. Vaksinasi diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk menekan penularan. ”Namun, upaya lainnya, seperti penerapan protokol kesehatan, penelusuran kontak, tes, dan isolasi, harus terus dilakukan secara ketat,” kata Alwi.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus positif Covid-19 di Sumut per 7 April mencapai 27.848 kasus. Sebanyak 24.547 orang di antaranya telah sembuh dan 923 meninggal. Pertambahan kasus positif harian pun mencapai 60-80 kasus per hari.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan, vaksinasi di Kota Medan dilakukan secara masif. Untuk menarik minat masyarakat dalam mengikuti vaksinasi, dilaksanakan vaksinasi lantatur di Lanud Soewondo. Pemkot Medan menargetkan bisa menyalurkan sekitar 1.000 dosis vaksin dalam satu hari dalam layanan itu.
”Kami melakukan berbagai upaya agar Kota Medan bisa segera mencapai kekebalan kelompok terhadap Covid-19. Kalau vaksinasi dipercepat, pertumbuhan ekonomi pun bisa segera membaik,” kata Bobby.
Rektor UMSU Agussani mengatakan, vaksinasi di UMSU dilakukan sebanyak 1.000 dosis. Vaksinasi diikuti oleh Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Medan, dosen pengajar, dan tenaga pendidik lainnya. ”Ini sebagai wujud peran aktif UMSU ikut serta mengatasi pandemi Covid-19,” katanya.
Agussani mengatakan, vaksinasi itu dilaksanakan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Muhammadiyah Covid-19 Command Center, dan Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.