Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan di Malang, Blitar, dan Lumajang Rusak
Hingga pukul 15.00 kerusakan bangunan akibat gempa dilaporkan ada di Kabupaten Malang, Blitar, dan Lumajang. BPBD masing-masing daerah masih menyisir adanya kemungkinan kerusakan tambahan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI, DEFRI WERDIONO, ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Malang, Sabtu (10/04/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Kerasnya kekuatan gempa menyebabkan warga panik dan lari berhamburan keluar gedung dan rumah. Kerusakan bangunan dilaporkan terjadi di Kabupaten Malang, Blitar, dan Lumajang.
Di perumahan Sigura Hill, Kelurahan Karangbesuki, Sumbersari, Kota Malang, gempa terasa kuat. Bangunan rumah bergetar. Warga berhamburan keluar rumah dan anak-anak menangis karena ketakutan.
Gempa dirasakan kuat oleh Wahyu (40), warga setempat. ”Selama enam tahun di Malang, getaran ini yang paling besar. Bangunan rumah sampai goyang,” katanya. Saat gempa terjadi, dia langsung membawa keluar anak-anaknya ke jalan. Jalan perumahan saat itu menjadi ramai karena seluruh warga keluar.
Di pusat perbelanjaan dan kompleks hotel Mall of Gajayana Malang, para penghuni hotel dan sekitar pusat perbelanjaan seketika berhamburan keluar ruangan ketika merasakan gempa.
Petugas keamanan hotel dengan sigap mengarahkan pengunjung untuk keluar melalui tangga darurat. ”Bagi yang mengenakan highheels tolong dilepas,” teriak petugas keamanan mengingatkan.
Vega (43), warga asal Probolinggo yang sedang menginap di hotel, terburu-buru keluar dari hotel sesuai instruksi petugas hotel. ”Tadi saya dari lantai tujuh dan sedang naik lift untuk keluar dari hotel. Terasa liftnya agak goyang. Sampai luar ternyata banyak orang dan kami disuruh segera keluar gedung,” katanya.
Siyadi, warga Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, mengatakan bahwa gempa menyebabkan beberapa kerusakan di kampungnya. Rumah rusak itu milik Ngatiman, tetangga Siyadi. ”Di kampung saya ini ada beberapa kerusakan rumah warga, seperti genteng jatuh, teras roboh, dan ada satu rumah yang rusak parah,” katanya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Mamuri mengatakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,6, tetapi kemudian dimutakhirkan menjadi 6,1. Menurut Mamuri, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km. Gempa dirasakan sampai Surabaya, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara.
Kerusakan
Kepala BPBD Kabupaten Jamil mengerahkan petugas untuk memantau kawasan pantai selatan Malang. ”Kami juga mengerahkan petugas dan mengontak aparat desa untuk melaporkan kerusakan yang ada,” katanya.
Hingga pukul 15.00, dilaporkan ada jumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Blitar, antara lain di Kecamatan Binangun, Lodoyo, dan Kesamben. Namun, Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik belum bisa merinci jenis kerusakan, baik fasilitas umum maupun rumah warga. Dirinya masih menunggu laporan resmi dari kepala wilayah, dalam hal ini camat.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi mengatakan bahwa gempa juga berdampak hingga Lumajang. Namun, hingga kini ia masih harus mengecek dan memastikan mengenai datanya.
”Benar ada dampak. Ada kabar dampak kerusakan rumah di Pasrujambe, Pasirian, Candipuro, dan wilayah lainnya. Saat ini kami masih melakukan pengecekan mengenai dampak tersebut,” katanya.
Gempa di selatan Malang juga terasa sampai Banyuwangi. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat gempa. Sukarelawan tanggap darurat di masing-masing kecamatan masih melakukan pemantauan dampak gempa di wilayahnya masing-masing.