Jaringan Diperbaiki, TN Alas Purwo Kembali Dialiri Listrik
Pada masa peralihan musim yang berpotensi angin kencang, PLN mengimbau warga untuk memantau kondisi kabel-kabel listrik yang berada di dekat pepohonan besar.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Aliran listrik di kawasan Taman Nasional Alas purwo kini kembali normal seusai jaringan listrik selesai diperbaiki. Sejumlah tempat penginapan dan kantor lembaga mulai beroperasi normal.
Sebelumnya, arus listrik putus akibat 18 tiang listrik sepanjang jalur TN Alas Purwo ambruk terseret pohon jati yang tumbang terkena angin. Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Banyuwangi Krisantus Setyawan, Jumat (9/4/2021), mengatakan, pekerjaan pemulihan jaringan sudah rampung seluruhnya. ”Kami juga sudah mengalirkan kembali listrik masuk ke Taman Nasional Alas Purwo. Ada 24 pelanggan di dalam sana yang kami layani,” ujarnya.
Krisantus mengatakan, tumbangnya 18 tiang PLN terjadi pada Rabu (7/4/2021). Pada hari pertama penanganan, petugas sudah rampung membuka akses jalan yang tertutup. Bahkan, pada sore harinya, 18 tiang baru sudah datang dan langsung ditanam.
Pada Kamis (8/4/2021), PLN menyambung kabel dan menaikkan kabel-kabel ke tiang-tiang listrik. Baru pada malam hari setelah hujan reda, PLN melakukan penyambungan dan kembali mengaliri listrik.
Pada masa peralihan musim yang berpotensi angin kencang, Krisantus mengimbau warga untuk memantau kondisi kabel-kabel listrik yang berada di dekat pepohonan besar. ”Bila melihat tanaman tinggi menjulang hingga hampir menyentuh kabel listrik, segera laporkan kepada kami untuk dirapikan agar tidak terjadi gangguan,” ujarnya.
Secara terpisah Kepala Seksi Pengeloalaan Taman Nasional Wilayah 1 Tegaldlimo Balai Taman Nasional Alas Purwo mengapresiasi respons cepat PLN dalam menangani robohnya 18 tiang listrik. Pascakejadian tersebut, Taman Nasional Alas Purwo sempat menutup layanan bagi para pengunjung yang hendak masuk ke Alas Purwo.
”Sejak Kamis, ketika sudah tidak ada tiang yang melintang menutupi jalan akses menuju Taman Nasional Alas Purwo, kami sudah membuka kembali layanan. Sempat mati listrik beberapa hari tidak terlalu mengganggu aktivitas kami yang bekerja. Pemantauan satwa melalui CCTV juga tidak terganggu karena menggunakan listrik tenaga surya,” ujarnya.
Probo mengatakan, penggunaan listrik terbanyak ada pada fasilitas penginapan. Beruntung saat itu tidak banyak tamu yang sedang menginap di sana.
Robohnya tiang listrik yang dipicu robohnya pohon jati di Taman Alas Purwo terjadi karena angin kencang yang melanda Banyuwangi. BMKG Banyuwangi menyebutkan, fenomena angin kencang terjadi karena perubahan musim hujan ke kemarau dan diperparah dengan munculnya siklon tropis Seroja.
”Perubahan iklim dan siklon tropis Seroja menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi. Gelombang di perairan selatan Banyuwangi yang biasanya 1 meter hingga 2 meter kini meningkat menjadi 2 meter sampai 3 meter,” ucapnya.
Kecepatan angin juga meningkat drastis. Pada kondisi normal rata-rata harian, kecepatan angin di Banyuwangi berkisar 2 knot hingga 5 knot. Kini kecepatan angin berkisar 2 knot hingga 14 knot.