Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadhan di DIY Dioptimalkan pada Siang Hari
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tidak akan melakukan vaksinasi Covid-19 pada malam hari selama Ramadhan. Pelaksanaan vaksinasi dioptimalkan pada siang hari. Jumlah petugas vaksinasi bakal ditambah.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 selama Ramadhan di Daerah Istimewa Yogyakarta hanya akan dilakukan pada siang hari. Tujuannya menjaga kondisi kesehatan vaksinator dan sasaran vaksinasi.
”Tidak ada (vaksinasi malam hari). Kasihan teman-teman (tenaga kesehatan) dan sasaran vaksinasi. Maka, kami utamakan pagi hari. Kan, ada waktunya untuk ibadah juga. Kami menghormati itu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie di sela-sela vaksinasi massal Covid-19, Kamis (8/4/2021).
Pembajun menjelaskan, vaksinasi pada siang hari yang dirancang rampung sebelum pukul 12.00 itu dilakukan guna mencegah munculnya efek samping. ”Ini mencegah hipoglikemia, kekurangan gula darah, kemudian dehidrasi. Apalagi sebagian besar bakal tengah menjalani puasa. Kalau para lansia, mesakke (kasihan). Jadi, jadwalnya kemungkinan akan kami majukan lebih pagi,” ujar Pembajun.
Lebih lanjut, Pembajun mengatakan akan menambah jumlah petugas vaksinasi selama masa Ramadhan. Dengan demikian, jumlah sasaran yang dijangkau bisa lebih banyak dalam waktu yang lebih cepat.
Terkini vaksinasi massal yang digelar Dinas Kesehatan DIY menyasar 10.800 pekerja publik. Pekerja publik tersebut terdiri dari lansia, guru, pelaku pariwisata, pekerja film, pemberi pelayanan publik, hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Vaksinasi diadakan pada 6-9 April 2021.
Dalam vaksinasi massal tersebut, sasaran yang bisa dijangkau 2.600-2.700 orang per hari. Dalam sehari, ada dua kali jadwal vaksinasi, pukul 08.00-12.00 dan 13.00-15.00.
”Sekarang meja yang digunakan hanya 13 unit untuk satu tahapan. Nanti satu tahapan akan ditambah menjadi 20 unit meja. Kira-kira itu sasarannya juga bisa bertambah 100-200 orang per hari,” kata Pembajun.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan belum berencana melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada malam hari. Keterbatasan jumlah sumber daya manusia menjadi permasalahan, khususnya fasilitas layanan kesehatan yang berupa puskesmas.
”Kendalanya itu jelas SDM, terutama puskesmas hanya kerja (vaksinasi) di pagi hari,” kata Joko.
Akan tetapi, Joko membuka kemungkinan jika ada rumah sakit yang memberikan pelayanan vaksinasi pada malam hari. Hanya saja, efektivitas pelayanan malam hari perlu dipertimbangkan. Dikhawatirkan layanan vaksinasi malam hari kurang optimal.
Joko menambahkan, selama Ramadhan, pihaknya tetap akan melaksanakan vaksinasi Covid-19. Walakin, vaksinasi tidak dilakukan secara massal. Pelayanan vaksinasi difokuskan pada fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Sleman.
Di Kabupaten Sleman vaksinasi diadakan di 25 puskesmas dan 25 rumah sakit. Satu puskesmas dapat menjangkau 100 orang per hari. Sementara rumah sakit bisa menggelar vaksinasi hingga 125 orang per hari.