Vaksinasi Pelaku UMKM Selaraskan Pemulihan Ekonomi dan Kesehatan
Pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan beriringan dengan penanganan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Vaksinasi Covid-19 terhadap pelaku UMKM merupakan salah satu cara mewujudkan hal tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan seiring penanganan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Vaksinasi terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan salah satu cara mewujudkan hal tersebut. Perlindungan lewat vaksinasi diyakini mampu menggeliatkan kembali perekonomian.
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jogja Expo Center (JEC), Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (8/4/2021).
”Saya kira vaksinasi bagi UMKM ini sangat penting karena kegiatan ekonomi dan pemulihan kesehatan harus beriring sejalan. Pelaku usaha juga banyak berhubungan dengan banyak orang,” kata Teten.
Dalam kesempatan itu ada 523 pelaku UMKM yang menjalani vaksinasi Covid-19. Berdasarkan pantauan, protokol kesehatan ketat diterapkan dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kursi antarpeserta vaksinasi diberi jarak sekitar 1 meter guna menerapkan jaga jarak.
Teten menyebutkan, pelaku UMKM yang ditargetkan mengikuti vaksinasi berasal dari sektor kuliner dan pariwisata. Sebab, kedua sektor itu paling tinggi intensitasnya berhadapan dengan masyarakat. Diharapkan, dengan semakin terlindunginya para pelaku UMKM, ekonomi bisa semakin bergeliat dan bangkit lebih cepat.
Lebih lanjut, Teten menyatakan, kendala dalam vaksinasi terhadap pelaku UMKM berupa keterbatasan suplai vaksin Covid-19. Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar kelak semua pelaku UMKM bisa divaksinasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi berharap, para pelaku UMKM yang mendapat vaksin bisa lebih beragam. Mereka, misalnya, terdiri dari sektor kuliner, kerajinan makanan, dan pakaian. Walau mereka sudah divaksin, pihaknya mengingatkan agar protokol kesehatan juga terus diterapkan para pelaku UMKM mengingat pandemi Covid-19 belum selesai.
”Ini salah satu cara menjaga pelaku usaha agar bisa melakukan pelayanan dengan aman dan nyaman. Namun, tentunya protokol kesehatan tetap sama-sama harus dijaga,” kata Nurkyatsiwi.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, vaksinasi pelaku UMKM juga dilakukan oleh jajaran pemerintah kabupaten dan kota di DIY. Sejauh ini, vaksinasi sudah dilakukan terhadap 35.200 pelaku usaha dari sektor tersebut. Pelaku UMKM diikutsertakan dalam vaksinasi tahap kedua karena pekerjaannya yang berada di ruang publik.
”Yang dilakukan hari ini adalah upaya mempercepat. Sebenarnya, pelaku UMKM ada sekitar 300.000 unit. Jajaran dinas kesehatan di kabupaten dan kota sudah melakukannya. Jadi, vaksinasi ini juga bukan yang pertama kali,” kata Pembajun.
Dia menambahkan, vaksinasi tahap kedua terhadap pekerja publik masih terus berlangsung. Saat ini sudah ada 313.314 pekerja publik yang menerima vaksinasi dosis pertama. Sementara itu, dosis kedua sudah disuntikkan kepada 84.273 pekerja publik.
”Kami harapkan vaksin tahap kedua selesai Juni. Diharapkan bisa selesai sesuai target karena setelah itu harus melanjutkan vaksinasi tahap ketiga terhadap masyarakat rentan,” kata Pembajun.