Ksatria Airlangga Layani Empat Pulau Terdampak Bencana di NTT
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga segera berangkat dari Surabaya, Jawa Timur, untuk misi kemanusiaan bagi korban bencana siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga akan berangkat dari Surabaya, Jawa Timur, menuju lokasi bencana hidrometeorologis yang dipicu badai tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/4/2021). Kapal pinisi untuk misi kemanusiaan ini akan singgah dan melayani korban bencana di empat pulau, yakni Adonara, Lembata, Pantar, dan Alor.
Demikian diutarakan Direktur Ksatria Airlangga Agus Harianto dalam jumpa pers dalam jaringan (online), di Surabaya, Kamis (8/4/2021). Kapal pinisi dijadwalkan berangkat Jumat petang menuju Larantuka, ibu kota Flores Timur, untuk berkoordinasi dengan tim terpadu penanganan bencana. Sejumlah dokter spesialis diberangkatkan melalui jalur udara ke Larantuka untuk bergabung dengan Ksatria Airlangga. Dari Larantuka, pinisi akan singgah dan menjalankan misi kemanusiaan di empat pulau tadi.
Kegiatan di Adonara dijadwalkan berlangsung pada 14-20 April 2021. Selanjutnya, 21-27 April 2021, Ksatria Airlangga akan berada di Lembata. Kurun waktu 28 April-4 Mei 2021, kapal ini menjalankan misi di Pantar. Pekan terakhir atau 5-12 Mei 2021, Ksatria Airlangga melayani Alor.
Agus mengatakan, ada sembilan kegiatan dalam misi kemanusiaan Ksatria Airlangga di NTT. Masing-masing ialah pelayanan kesehatan rujukan dengan dokter spesialis, pelayanan kesehatan dasar, trauma healing, pendampingan pemulihan ekonomi keluarga, penyediaan air bersih, dapur pengungsi, pendistribusian bantuan logistik, reboisasi dengan pohon buah, serta edukasi Covid-19, perilaku hidup besih dan sehat, juga adaptasi normal baru.
”Selama kegiatan di sana kami harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menekan potensi penularan Covid-19,” kata Agus.
Menurut Agus, ada sejumlah poin panduan pelaksanaan aktivitas Ksatria Airlangga dalam masa pandemi Covid-19. Masing-masing disiplin protokol, tim sukarelawan wajib negatif Covid-19 dari swab antigen atau swab PCR, pembatasan jumlah tim sukarelawan di kapal, pelayanan berprinsip start low go slow, pasien menyerahkan isian pemindaian diri Covid-19, pasien menjalani rapid antigen dan negatif, pasien bisa menjalani pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta pelayanan operasi efektif hanya 10 jam per hari.
Masih terkait bantuan untuk bencana di NTT, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim 1 ton beras dan dana Rp 1 miliar. Bantuan akan diserahkan kepada Pemprov NTT serta agar digunakan untuk percepatan penanganan korban bencana banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang tersebut.
Selama kegiatan di sana kami harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk menekan potensi penularan Covid-19.
”Bantuan dikirim bersama dengan KRI Semarang,” kata Pelaksana Harian Sekretaris Provinsi Jatim Heru Tjahjono. Pemprov Jatim juga siap untuk mengirimkan sumber daya manusia jika diperlukan oleh otoritas di lokasi bencana.
Sebelumnya, Polda Jatim memberangkatkan 75 anggota Brigade Mobil untuk bertugas bawah kendali operasi Polda NTT guna percepatan penanganan korban bencana. Polda Jatim juga memberangkatkan kendaraan khusus dapur lapangan, mobil water treatment, mobil SAR, dan bus dilengkapi kru khusus lewat jalur darat.
Sementara di NTT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiagakan 2 helikopter di Maumere, 1 helikopter di Sumba, dan 1 helikopter di Kota Kupang untuk mobilitas bantuan, terutama ke lokasi yang terisolasi. ”Diperkuat dengan dua helikopter lagi,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Munardo dalam jumpa pers secara online.
Angkatan Laut mengerahkan KRI Oswald Siahaan, KRI Ahmad Yani, KRI Semarang (Rumah Sakit Lapangan), KRI Teluk Amboina, KRI Tanjung Kambani, KRI Escolar, dan sea rider (Larantuka-Adonara). Angkatan Udara mengerahkan pesawat Hercules. Polri mengirimkan tim kesehatan dan tim anjing SAR. PT Garuda Indonesia tetap memberikan pelayanan penerbangan dengan pesawat ATR rute Kupang-Maumere-Larantuka-Lembata dan akan diperpanjang ke Alor.