”Kelurahan Menanam”, Cara Pekalongan Dorong Ketahanan Pangan
Pemkot Pekalongan, Jateng, meluncurkan program Kelurahan Menanam untuk mendorong ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian warga. Warga dilatih menanam, diberi bantuan bibit dan pupuk, serta produknya akan dibeli.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meluncurkan program Kelurahan Menanam untuk mendorong terwujudnya ketahanan pangan di wilayah tersebut. Warga dilatih bercocok tanam dengan metode hidroponik serta disuplai bibit sayuran dan buah.
Kelurahan Menanam yang diluncurkan Rabu (7/4/2021) merupakan salah satu program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan 2021-2026 Achmad Afzan Arslan Djunaid-Salahudin. Melalui program tersebut, pemerintah daerah berharap bisa memberdayakan masyarakat sekaligus mendorong ketahanan pangan di wilayahnya.
”Mudah-mudahan ini menjadi awal baru menjaga ketahanan pangan lokal. Tidak hanya dikonsumsi oleh rumah tangga, apabila dikelola maksimal, hasil penjualannya bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” kata Wali Kota Pekalongan Afzan di sela-sela peluncuran.
Tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan meningkatkan perekonomian, program tersebut diharapkan mampu mengantisipasi bencana seperti erosi dan tanah longsor. Sebab, selain sayur dan buah, warga juga diajak menanam tanaman keras.
Sebelum program diluncurkan, warga diberi pelatihan menanam di pekarangan rumah, salah satunya menggunakan metode hidroponik. Seusai pelatihan, warga juga diberi peralatan penunjang penanaman dengan metode hidroponik, seperti netpot hidroponik dan nutrisi hidroponik atau zat-zat yang dibutuhkan tanaman hidroponik.
Tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan meningkatkan perekonomian, program tersebut diharapkan mampu mengantisipasi bencana, seperti erosi dan tanah longsor.
”Dalam pelaksanaan program, kami akan memberikan pendampingan kepada kelurahan melalui para penyuluh pertanian yang tersebar di empat kecamatan. Selain itu, kami juga akan mengedukasi warga terkait pembibitan. Dengan begitu, tanaman tidak hanya habis untuk dikonsumsi dan dijual, tetapi juga bisa dijadikan bibit untuk penanaman selanjutnya,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Zainul Hakim.
Hakim menambahkan, pihaknya juga akan menyalurkan bibit sayuran dan buah kepada warga di 27 kelurahan di Kota Pekalongan. Menurut Hakim, setiap kelurahan akan mendapatkan alokasi 300 bibit tanaman.
"Nanti kalau sudah panen, warga tidak perlu khawatir produknya tidak laku. Kami sudah bekerja sama dengan sejumlah pasar sayur daring dan pelaku usaha agrobisnis. Mereka mengaku siap membeli hasil panen warga," tuturnya.
Program Kelurahan Menanam disambut baik warga dan pemerintah kecamatan. Pemerintah kecamatan juga terus menyosialisasikan program tersebut kepada warga supaya semakin banyak warga tertarik berpartisipasi.
”Tujuan kami ingin menumbuhkan minat warga menanam. Kami juga menyuplai bibit tanaman dan pupuk kepada warga supaya warga tidak perlu repot-repot membeli,” kata Camat Pekalongan Timur Nur Sobah.
Menurut Sobah, pihaknya sudah menyalurkan 900 bibit tanaman sayur, seperti cabai keriting dan cabai rawit, kepada warga. Selain itu, dibagikan pula 70 bibit sengon, 70 bibit pohon ketapang, dan 7 bibit pohon mahoni. Adapun 700 polybag juga diberikan ke warga di tujuh kelurahan untuk memudahkan akses mereka kepada media tanam.