Angin Kencang, 20 Tiang PLN Roboh Menutup Akses ke Taman Nasional Alas Purwo
Angin kencang yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan dampak dari perubahan iklim. Kondisi tersebut diperparah dengan tumbuhnya siklon tropis Seroja.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Peralihan musim dan siklon tropis menyebabkan angin kencang di sejumlah daerah di Banyuwangi, Jawa Timur. Akibatnya, sebuah pohon jati roboh dan menimpa kabel listrik sehingga 20 tiang PLN ikut tertarik dan roboh.
Tiang-tiang itu roboh melintangi jalan akses menuju gerbang masuk Taman Nasional Alas Purwo. Balai Taman Nasional Alaspurwo pun menutup layanan bagi para pengunjung yang ingin ke sana.
Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banyuwangi Krisantus di Banyuwangi, Rabu (7/4/2021), mengatakan, dari 20 tiang yang roboh, ada 18 batang tiang yang rusak parah. ”Tiang-tiang tersebut retak dan patah sehingga harus diganti dengan tiang yang baru,” tuturnya.
Krisantus mengatakan, tiang-tiang listrik tersebut roboh pada Selasa (8/4/2021) malam. Saat itu angin kencang membuat sebuah pohon jati berdiameter 50 cm tumbang. Pohon tersebut menimpa kabel listrik sehingga menarik tiang-tiang hingga roboh.
”Akibatnya, aliran listrik ke dalam Taman Nasional Alas Purwo terputus. Aliran ini melayani 24 pelanggan, termasuk di dalamnya penginapan dan kantor Taman Nasional. Selama perbaikan, tidak ada pasokan listrik ke dalam Taman Nasional,” ujar Krisantus.
Krisantus mengatakan, pihaknya saat ini fokus merapikan kabel dan tiang-tiang listrik yang melintang dan menutup akses jalan menuju Taman Nasional Alas Purwo. Sejumlah petugas PLN langsung diterjunkan ke lokasi untuk memeriksa juga apakah ada kabel yang terkelupas.
Aliran listrik ke dalam Taman Nasional Alas Purwo terputus. Aliran ini melayani 24 pelanggan, termasuk di dalamnya penginapan dan kantor Taman Nasional.
Setelah memastikan kondisi kabel, lokasi pendirian tiang juga disiapkan. Hal itu dilakukan agar saat tiang-tiang baru datang, tiang tersebut dapat langsung didirikan.
”Kami menargetkan proses pengerjaan perbaikan ini rampung dalam dua hari. Saat ini kendalanya ialah cuaca. Bila hujan, pekerja kami tidak bisa mengerjakan perbaikan ini karena faktor keselamatan,” ujarnya.
Selama perbaikan, Balai Taman Nasional Alas Purwo juga akan menutup layanan bagi para pengunjung. Hal itu disampaikan melalui media sosial Alas Purwo.
”Penutupan sementara sampai pemberitahuan lebih lanjut. Dikarenakan ada sekitar 20 tiang listrik yang ambruk di jalan menuju pintu masuk TN Alas Purwo akibat hujan semalam,” tulis pengelola Taman Nasional Alas Purwo di Instagram @tnalaspurwo.
Secara terpisah, prakirawan BMKG Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro, menyebutkan, angin kencang yang terjadi di Banyuwangi merupakan dampak dari perubahan iklim. Kondisi tersebut diperparah dengan tumbuhnya siklon tropis Seroja.
”Perubahan iklim dan siklon tropis Seroja menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi. Gelombang di perairan selatan Banyuwangi yang biasanya 1 meter hingga 2 meter kini meningkat menjadi 2 meter sampai 3 meter,” ungkapnya.
Kecepatan angin juga meningkat drastis. Pada kondisi normal rata-rata harian, kecepatan angin di Banyuwangi berkisar 2 knot hingga 5 knot. Kini, kecepatan angin berkisar 2 knot hingga 14 knot.