FotografiFoto CeritaAda Gulat Setelah Hajat
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ada Gulat Setelah Hajat

Cerita tentang gulat tradisional di Ujungberung, Bandung, tahun 2013.

Oleh
Rony Ariyanto Nugroho
· 2 menit baca

Siang berganti dengan malam. Gelap pun menyapa punggungan perbukitan sisi utara Kota Bandung, hanya menyisakan gemerlap lampu-lampu kota yang tampak dari ketinggian pada suatu hari Minggu pada 2013 lalu. Dekorasi pelaminan yang menghias di halaman rumah Sodik, warga salah satu perkampungan sisi utara Ujungberung, Bandung, Jawa Barat, yang menggelar hajat pernikahan anaknya telah tidak berbekas. Dalam sekejap halaman tempat  berdiri pelaminan pun telah berubah menjadi ring arena laga pertarungan.

https://cdn-assetd.kompas.id/RT1V5r7ZS-UOdHD-W9afVviTRKM=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FON_0034_1617713983-720x481.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Saat Pertarungan Dimulai

Panggung ring arena pertarungan tersebut disiapkan menjadi tempat laga gulat tradisional khas Ujungberung. Seni bela diri gulat ini bernama benjang. Seni gulat benjang sendiri sudah menjadi tradisi hidup di tengah-tengah masyarakat setempat dan bahkan beberapa pelakunya pun konsisten menjaga warisan secara turun-temurun dan perguruan-perguruan mereka.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000