Telkomsel Upayakan Jaringan Komunikasi di NTT Segera Pulih
Berbagai pihak berjibaku memberikan perhatian bagi korban bencana alam badai yang menghantam 11 wilayah di Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021), dengan berbagai cara agar daerah yang terdampak segera pulih.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Untuk menjaga kelancaran komunikasi bagi semua pelanggan di Nusa Tenggara Timur, Telkomsel mengambil langkah cepat untuk pemulihan layanan diantaranya memobilisasi mobile backup power atau MBP genset ke lokasi base transceiver station atau BTS yang membutuhkan pendukung catuan daya listrik. Saat ini, hampir 80 persen jaringan telekomunikasi yang putus kembali beroperasi.
Begitu menerima laporan banyak BTS yang tidak berfungsi karena diterjang badai, Manager Corporate Communications Telkomsel Area Jawa Bali Erwin Kusumawan di Surabaya, Selasa (6/4/2021), mengatakan, tim Telkomsel di daerah terdekat dengan bencana langsung mempercepat pemulihan layanan. Hal itu dilakukan agar masyarakat di lokasi terdampak bencana bisa lancar berkomunikasi dan menginfokan perkembangannya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini yang Selasa siang sudah di Kabupaten Lembata dan melanjutkan peninjauan ke Adonara di Kabupaten Flores Timur juga mengatakan, rumah penduduk yang rusak perlu segera diperbaiki.
”Kondisinya parah, terutama Desa Nelelamadiken, Kecamatan Ile Boleng, banyak warga rumahnya rusak parah. Paling penting adalah bagaimana kebutuhan dasar dan logistik warga cepat terpenuhi,” kata Risma, saat membantu warga pengungsi di Kantor Kecamatan Adonara Timur.
Risma menyerahkan langsung bantuan kepada korban banjir bandang di Lembata dan Adonara yang merusak rumah penduduk setempat. Kemensos juga menyalurkan bantuan Rp 2,6 miliar untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan santunan bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur dan Lembata.
Bantuan tersebut sebagian dikirim dari Surabaya dan ada juga yang diambil dari gudang Dinas Sosial NTT. Kemensos juga telah menyalurkan santunan korban meninggal untuk 76 jiwa kepada ahli waris masing-masing Rp 15 juta dengan total santunan Rp 1,140 miliar.
Sementara itu, berbagai lembaga, termasuk pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di Jawa Timur, sudah siap mengirim bantuan ke NTB dan NTT. Seperti dikatakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Pemkot Surabaya telah menyiapkan bantuan untuk korban bencana, baik di NTB maupun NTT.
”Bantuan berupa makanan dan barang yang sangat dibutuhkan oleh korban bencana, terutama di NTT, karena dampak badai sangat parah, ratusan rumah rusak,” kata Eri Cahyadi.
Kantor Gubernur NTT dan sekitarnya memang mulai mendapatkan suplai listrik dari PLN, tetapi sebagian wilayah listrik belum menyala.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel melakukan koordinasi dengan Uskup Larantuka Fransiskus Kopong Kung. ”Sebelum kembali ke Jakarta dari Nusa Tenggara Timur, kami terus berkoordinasi untuk membantu korban bencana,” kata Gobel.
Keuskupan Larantuka membawahi Flores Timur dan Lembata, dua kabupaten dengan korban terbesar dalam bencana alam yang menimpa NTT. Badai Siklon Seroja melintas NTT menimbulkan banjir bandang dan longsor.
Gobel, politisi Partai Nasdem, yang sedang di NTT berkoordinasi dengan Ketua DPW Partai Nasdem NTT untuk membangun posko bencana dan dapur umum. ”Saya menyampaikan simpati dan duka kepada Uskup serta apa yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat yang berduka,” kata Gobel.
Nasdem membentuk posko bencana dan dapur umum untuk membantu korban bencana. Masyarakat membutuhkan bantuan pakaian, selimut, makanan, dan bantuan logistik lainnya. ”Semoga bisa segera pulih dan bencana lekas berlalu,” kata Gobel.
Internet mati
Berdasarkan pengamatan Kompas di sejumlah lokasi di Kota Kupang, warga mulai beraktivitas setelah wilayahnya porak poranda dihantam badai yang berpusat di Laut Sawu, 500 kilometer dari Kupang. Saat ini, kantor Gubernur NTT dan sekitarnya memang mulai mendapatkan suplai listrik dari PLN, tetapi sebagian wilayah listrik belum menyala.
Meski listrik ada yang sudah menyala, jaringan internet masih mati total, termasuk ATM dan SPBU sebagian besar belum dibuka.
Ratusan warga yang mengungsi ke Kantor Wali Kota Kupang sudah pulang. Sementara pohon-pohon yang tumbang pun masih melintang di beberapa ruas jalan. Sebagian warga membersihkan dahan ranting yang berserakan.