Penumpang di Bandara Juanda meningkat signifikan selama libur Paskah. Meski demikian, tidak terjadi penumpukan atrean di fasilitas pengetesan Covid-19 karena sudah diantisipasi oleh pengelola dengan menambah layanan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
Kompas/Bahana Patria Gupta
Karyawan antre di depan bilik pemeriksaan Covid-19 dengan GeNose C-19 di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Pemeriksaan itu bagian dari simulasi yang dilakukan kepada 150 karyawan Angkasa Pura I dan komunitas bandara. Sebagai alternatif deteksi Covid-19, pada 1 April juga akan diterapkan secara terbatas penggunaan GeNose C-19 di empat bandara, salah satunya Bandara Juanda.
SURABAYA, KOMPAS — Penumpang yang melalui Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo meningkat signifikan selama libur Paskah, akhir pekan lalu. Meski demikian, tidak terjadi penumpukan antrean calon penumpang di fasilitas pengetesan Covid-19 karena sudah diantisipasi pengelola dengan menambah layanan.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Juanda, peningkatan pergerakan penumpang terpantau sejak H-1 libur Paskah atau Rabu (31/3/2021). Jumlah total penumpang pada hari itu mencapai 19.783 orang. Jumlah penumpang itu lebih tinggi dari kondisi biasa yang berkisar 16.000-17.000 orang per hari atau sama dengan rata-rata jumlah penumpang akhir pekan yang 19.000 orang dalam sehari.
Pergerakan penumpang melalui Bandara Juanda yang berada di Sidoarjo itu kian meningkat sehari setelahnya, Kamis (1/4), yakni sebanyak 23.831 orang dan Jumat sebanyak 22.118 orang. Pergerakan penumpang mencapai puncaknya pada Minggu (4/3) dengan jumlah mencapai 24.893 orang.
”Pergerakan penumpang terendah selama libur Paskah terjadi pada Sabtu, yakni 15.351 orang. Adapun secara kumulatif, total penumpang selama liburan hari raya sebanyak 105.976 orang,” ujar Manajer Humas Angkasa Pura Cabang Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro, Senin (5/4/2021).
Petugas memberikan arahan kepada karyawan saat meniup kantong khusus ketika mengikuti pemeriksaan Covid-19 dengan GeNose C-19 di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Pemeriksaan tersebut bagian dari simulasi yang dilakukan kepada 150 karyawan Angkasa Pura I dan komunitas bandara.
Yuris menambahkan, pergerakan penumpang di Bandara Juanda komposisinya seimbang antara yang berangkat dan yang datang. Untuk keberangkatan, rute perjalanan yang paling banyak dituju adalah Jakarta. Demikian halnya untuk rute kedatangan juga didominasi penerbangan dari Jakarta.
Menyikapi kenaikan jumlah penumpang di Bandara Juanda selama libur Paskah tersebut, pengelola telah menyiapkan fasilitas layanan yang memadai. Fasilitas layanan itu termasuk pengetesan Covid-19 untuk memenuhi syarat perjalanan dengan angkutan udara.
Fasilitas layanan pengetesan Covid-19 terkini yang dimiliki Bandara Juanda adalah tes GeNose C-19. Sebelumnya, pengelola Juanda hanya menyediakan tes antibodi dan tes antigen. Lokasinya pun berbeda, tes GeNose berada di lobi terminal baru, sedangkan tes antigen berada di area parkir kendaraan.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Karyawan meniup kantong khusus saat mengikuti pemeriksaan Covid-19 dengan GeNose C-19 di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Pemeriksaan tersebut bagian dari simulasi yang dilakukan kepada 150 karyawan Angkasa Pura I dan komunitas bandara. Sebagai alternatif deteksi Covid-19, pada 1 April juga akan diterapkan secara terbatas penggunaan GeNose C-19 di empat bandara, salah satunya Bandara Juanda.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose mengatakan, tes GeNose mulai dioperasikan pada 1 April di empat bandara. Dari empat bandara itu, dua di antaranya berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura 1, yakni Bandara Yogyakarta dan Bandara Juanda Surabaya. Bandara Juanda dipilih karena lalu lintas penumpangnya terpadat dan terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Wendo, GeNose diprediksi hanya mampu melayani 10 persen dari total kapasitas penumpang di Juanda saat ini. Layanan maksimal yang bisa diberikan sekitar 1.600 penumpang setiap hari dari total 15.000 hingga 16.000 penumpang. Selebihnya, penumpang bisa mengakses layanan tes antigen dan antibodi (Kompas.id, 25/3/2021).
Untuk layanan tes Covid-19 dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR), penumpang bisa mendapatkan di fasilitas kesehatan di luar bandara. Beberapa daerah tujuan penerbangan, seperti Bali dan Pontianak, mewajibkan penumpang yang mendarat menunjukkan hasil negatif tes PCR.