Warga Surabaya agar Bangkit Lawan Pandemi Covid-19
Paskah 2021 bisa menjadi momen kebangkitan kembali masyarakat dari pandemi Covid-19 yang telah melumpuhkan seluruh sendi kehidupan setahun terakhir.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Gereja-gereja di Surabaya, Jawa Timur, sampai dengan Minggu (4/4/2021) malam masih melaksanakan peribadatan Paskah. Dalam pesan-pesan yang disampaikan melalui khotbah, umat Kristen dan secara umum warga Surabaya agar bangkit dengan lebih semangat melawan pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Paskah bagi umat Kristen, terutama umat Katolik, momen peringatan kebangkitan Yesus Kristus (Isa Almasih) setelah sengsara dan wafat karena penyaliban. Di Surabaya, rangkaian peribatan Pekan Suci Paskah yang ditandai dengan ibadat atau misa berlangsung sejak Minggu Palma (28 Maret) dilanjutkan dengan Kamis Putih (1 April), Jumat Agung (2 April), Sabtu Vigili (3 April), dan Minggu Paskah (4 April).
Kebangkitan umat kembali menjadi tema mengingat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 atau sudah setahun lebih menyerang dan belum mereda. Tahun lalu, peringatan Paskah berada dalam situasi wabah yang mengganas sehingga peribadatan hanya bisa ditempuh lewat siaran dalam jaringan atau daring (online) melalui akun media sosial Youtube. Namun, tahun ini, peribadatan Paskah sudah bisa dilaksanakan dengan kehadiran umat di gereja meski secara terbatas untuk penerapan protokol kesehatan guna menekan potensi penularan Covid-19.
Uskup Surabaya Monsinyur (Mgr) Vincentius Sutikno Wisaksono dalam khotbah Misa Sabtu Vigili atau Malam Paskah mengingatkan, umat Katolik di Keuskupan Surabaya untuk kembali merenungi kisah sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus. Pandemi memukul seluruh sektor kehidupan dan membuat kalangan umat dan masyarakat secara umum menderita.
Gangguan macetnya kehidupan sosial yakni ekonomi, budaya, pendidikan, bahkan keagamaan sudah berlangsung setahun. Di sisi lain, bencana dan konflik di belahan dunia tidak berkurang. Secara umum, umat manusia mengalami penderitaan bertubi-tubi dan mungkin merasa sulit untuk bangkit. “Namun, Paskah adalah momen kebangkitan dimana kematian telah dikalahkan. Untuk itu, kita juga perlu bangkit dari situasi sekarang untuk kehidupan yang baru,” kata Vincentius saat memimpin ekaristi di Gereja Hati Kudus Yesus (Katedral) Surabaya.
Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya RD Yosef Eko Budi Susilo dalam khotbah Misa Paskah di Gereja Katedral Surabaya mendorong umat untuk tidak melupakan protokol kesehatan. Protokol merupakan bagian yang integral dalam kehidupan yang mengadopsi semangat adaptasi normal baru. Kebangkitan umat juga ditandai dengan kemauan untuk disiplin menerapkan protokol untuk menekan potensi penularan Covid-19 atau penyakit-penyakit lainnya yang bersifat mewabah di masa depan.
Namun, Paskah adalah momen kebangkitan dimana kematian telah dikalahkan. Untuk itu, kita juga perlu bangkit dari situasi sekarang untuk kehidupan yang baru.
”Adaptasi normal baru menjadi pola hidup baru yang merupakan kebangkitan kita untuk hidup lebih baik di masa depan,” kata Yosef. Umat diingatkan untuk juga menghormati alam dan seluruh makhluk hidup dengan hidup selaras secara damai dan harmonis. Semangat gotong royong, toleransi, dan solidaritas perlu terus dipelihara untuk menjamin kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai.
Keuskupan Surabaya juga berterima kasih kepada seluruh aparatur negara dan organisasi masyarakat yang membantu pengamanan seluruh Gereja Katolik. Umat dapat beribadah dengan tenang di gereja dan sejauh ini belum ada gangguan keamanan. Terima kasih diperuntukkan bagi aparatur pemerintah Jatim, Surabaya, Polri, TNI, Satpol PP, Linmas, Pramuka, Banser, PMI, dan seluruh masyarakat.
Di Gereja Roh Kudus, Surabaya, Misa Paskah pada Minggu petang dihadiri 153 orang umat dari yang terdaftar 210 orang. Jumlah kehadiran tidak sampai 50 persen dari kapasitas 1.000 orang. Seperti gereja lainnya, Paroki Roh Kudus menerapkan protokol kesehatan, antara lain, penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah peribadatan, pemeriksaan seluruh umat yang hadir, serta pengawasan selama peribadatan agar umat tetap bermasker dan jaga jarak.
Dalam khotbah, Pastor Kepala Paroki Roh Kudus RP Yoseph Dawam, SVD mengatakan, Yesus bangkit setelah tiga hari dalam kegelapan kematian. Kemenangan Yesus akan kematian perlu menjadi semangat bagi umat untuk bangkit dengan hidup baru yang lebih baik dan harmonis.
”Lebih baik dalam segala hal sehingga kehidupan menjadi tenteram dan damai,” kata Yoseph.
Secara terpisah, Ketua DPRD Kota Surabaya sekaligus Ketua PDI-P Surabaya Dominikus Adi Sutarwijono mengatakan, Paskah bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk bangkit lebih cepat dari kesulitan akibat pandemi Covid-19. ”Selalu ada cahaya di ujung lorong yang gelap,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengamanan peribadatan selama Pekan Suci Paskah menjadi perhatian aparatur untuk menjamin ketenangan umat Kristen beribadah. Eri juga berpesan agar masyarakat memelihara toleransi dengan menjaga keberagaman, saling menghargai, dan bergotong royong.