Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat provinsi Kalimantan Selatan bakal digelar secara virtual untuk mencegah penularan Covid-19. Pelaksanaan MTQ secara langsung ditunda karena banyak kafilah terpapar Covid-19.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menunda pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat provinsi di Kabupaten Tanah Bumbu setelah ada 170 peserta atau kafilah yang terpapar Covid-19. Perhelatan MTQ ke-33 itu pun bakal digelar secara virtual untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Perhelatan MTQ ke-33 tingkat provinsi Kalsel di Tanah Bumbu dijadwalkan berlangsung pada 3-8 April 2021 dan diikuti lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari 13 kabupaten/kota di Kalsel. Namun, menjelang pembukaannya pada Sabtu (3/4/2021), festival keagamaan untuk mengagungkan Al Quran itu ditunda pelaksanaannya.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sebelum memutuskan untuk menunda pelaksanaan MTQ tingkat provinsi. ”Dengan berat hati dan bersedih hati, kami menyatakan MTQ ditunda pelaksanaannya dan akan dilakukan secara virtual,” katanya di Banjarmasin, Sabtu.
Untuk persiapan pelaksanaan MTQ secara virtual, Safrizal akan segera meminta Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalsel menyusun terlebih dahulu rencana kegiatannya. Setelah itu, LPTQ harus memaparkan kembali rencana mengenai perlombaan secara virtual sehingga persiapannya bisa lebih matang, termasuk protokol kesehatan lomba secara virtual.
”Kami belum bisa menyebutkan tanggal atau waktu pelaksanaan MTQ secara virtual karena masih menunggu laporan dari panitia dan LPTQ. Jika mereka sudah menghadap dan memaparkan rencana kegiatan serta standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatannya, nanti akan kami sampaikan ke publik,” tuturnya.
Sebelum perhelatan MTQ ke-33 tingkat provinsi Kalsel dibuka secara resmi, Safrizal menyatakan, semua peserta atau kafilah terlebih dahulu menjalani tes Covid-19. Dari 1.168 kafilah atau peserta yang menjalani tes usap (swab PCR), sebanyak 170 orang atau 14,5 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Hasil tes Covid-19 itu menjadi pertimbangan utama Pemprov Kalsel menunda pelaksanaan MTQ di Tanah Bumbu. Di samping itu, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2021, Kalsel masuk sebagai daerah prioritas pemberlakuan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro mulai 23 Maret hingga 5 April 2021.
Bagi kami, keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi, tanpa mengurangi hikmah syiar Islam yang juga sama pentingnya. (Safrizal ZA)
Safrizal mengatakan, MTQ adalah salah satu wahana atau sarana dalam rangka syiar Islam. Ini sangat dijunjung tinggi dan sangat dihargai, sama pentingnya seperti menjaga keselamatan para peserta dan masyarakat di Tanah Bumbu dan seluruh Kalsel.
”Bagi kami, keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi, tanpa mengurangi hikmah syiar Islam yang juga sama pentingnya,” kata Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri itu.
Menurut Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, penundaan pelaksanaan MTQ tingkat provinsi di daerahnya menjadi pilihan terbaik. Jika tidak ditunda pelaksanaannya, sangatlah susah untuk membendung kehadiran masyarakat yang sangat antusias menyaksikan acara MTQ. Kondisi itu menjadi sangat rentan karena banyak peserta yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19.
”Saya kira (penundaan) ini lebih menunjukkan cinta kita bersama. Mudah-mudahan dengan demikian, penularan Covid-19 di Tanah Bumbu bisa dicegah,” katanya.
Zairullah juga meminta peserta yang sudah dites Covid-19 dengan hasil negatif untuk segera pulang ke daerahnya masing-masing. Sementara peserta yang positif akan dirawat atau dikarantina terlebih dahulu di Tanah Bumbu sampai sembuh. ”Untuk mencegah penularan lebih lanjut, peserta tidak boleh pulang dalam keadaan positif,” katanya.
Sampai dengan Minggu (4/4/2021), di Kalsel masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 290 kasus sehingga jumlah kasusnya kini menjadi 28.870 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.999 orang dinyatakan sembuh, 3.024 orang dalam perawatan, dan 847 orang meninggal. Kasus suspek atau diduga Covid-19 sejumlah 542 orang.