Uskup Bandung Minta Umat Lepaskan Diri dari Dendam
Misa Malam Paskah di Katedral Santo Petrus, Bandung, dilaksanakan terbatas. Namun, pesan Uskup Bandung Mgr Antonius untuk gulingkan sikap apatis, dendam, dan godaan tetap bergema melalui video daring untuk umat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC berpesan agar semua umat melepaskan diri dari dendam, apatis, dan kehidupan lama yang penuh godaan. Dalam Misa Malam Paskah di Katedral Santo Petrus Bandung, Mgr Antonius mengatakan, ketika semuanya dilakukan, Yesus akan datang untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
Misa Malam Paskah itu berlangsung pada Sabtu (3/4/2021) pukul 19.30. Tema Pekan Suci tahun ini adalah ”Hidup Sehat: Belarasa pada Sesama”. Sesuai tema itu, ibadah digelar terbatas untuk 230 orang per misa. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, setiap sesi misa di gereja ini mampu menampung lebih kurang 1.500 umat.
Protokol kesehatan pun diberlakukan ketat. Sebelum prosesi dimulai, jemaat diminta tetap menjaga jarak dan tidak pernah membuka masker selama ibadah berlangsung. Bahkan, untuk mematikan lilin, jemaat diminta menggunakan alas karton yang tersedia tanpa perlu meniupnya.
Meski digelar terbatas, Misa Malam Paskah ini berlangsung khidmat. Ajakan untuk terus menjadi manusia yang lebih baik disuarakan Mgr Antonius.
”Mari kita berani keluar, menengok sisi gelap kita. Bukan untuk tetap tinggal dalam kegelapan pengalaman Jumat Agung kita, tetapi pergi meninggalkannya menuju Paskah. Marilah memohon kepada Tuhan untuk menggulingkan batu penghalang,” ujarnya.
Batu penghalang ini, kata dia, berupa pesimistis dan apatis, sikap sombong dan tidak peduli, luka batin, dendam dan dosa, serta penuh godaan kekuasaan iblis. Mgr Antonius menuturkan, saat batu penghalang itu terguling, cahaya akan menerangi kegelapan dan Yesus sendiri masuk ke dalam kehidupan manusia.
”Kita pun mengalami kebangkitan bersama Kristus. Dalam ketidakberdayaan, kita tetap beriman dan tetap mengasihi Tuhan. Mari kita memohon kepada Tuhan, gulingkan batu penghalang menuju Paskah kita,” ujarnya.
Rangkaian Paskah 2021 ini akan tetap berlangsung dua tahap, yakni misa langsung dan daring hingga hari raya Paskah, Minggu (4/4/2021). Ketua Seksi Komunikasi Sosial Ceacilia Amanda memaparkan, misa secara daring disiarkan melalui kanal Youtube Komsos Keuskupan Bandung.
Saat hari raya Paskah, misa berlangsung selama empat kali, yaitu pukul 06.00, 09.00, 12.00, dan 17.00. Pihak Katedral pun tetap meminta umat waspada dan menjaga kesehatan masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi semua pihak.