Bencana puting beliung yang termasuk bencana hidrometeorologi berkontribusi besar terhadap kerugian materiil. Pada 2020, Aceh diempas 100 kali puting beliung dengan nilai kerugian Rp 21,2 miliar.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Dalam sepekan terakhir Provinsi Aceh dilanda cuaca ekstrem angin kencang dan hujan lebat. Angin kencang menyebabkan tujuh rumah rusak berat, belasan pohon bertumbangan, dan memicu banjir luapan. Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan agar dapat menekan risiko bencana.
Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh Aceh, Zakaria Ahmad, Sabtu (3/4/2021), menuturkan, berdasarkan hasil amatan ada awan tebal di langit Pulau Simeulue, Aceh. Diperkirakan hujan dengan intensitas tinggi akan turun di kawasan itu.
Kepada masyarakat, kami diharapkan lebih waspada dan siaga terhadap kemungkinan banjir dan tanah longsor dengan potensi tinggi.
”Kepada masyarakat, kami diharapkan lebih wapada dan siaga terhadap kemungkinan banjir dan tanah longsor dengan potensi tinggi,” kata Zakaria.
Berkaca pada pengalaman, saat hujan dalam intensitas tinggi mengguyur akan berakhir dengan banjir luapan sungai. Kondisi ini ternyata terjadi nyaris di semua kabupaten/kota di Aceh.
Zakaria mengatakan, kondisi gelombang di sebagian besar perairan Aceh pada 1-3 April 2021 antara 3 meter dan 5 meter. Gelombang tinggi berpotensi terjadi terutama di perairan Sabang, utara Aceh, selatan Aceh, dan barat Aceh.
Zakaria mengingatkan para nelayan untuk hati-hati saat melaut. Dia berharap, nelayan mengutamakan keselamatan daripada nekat melaut dalam kondisi cuaca buruk.
Diempas angin
Akibat cuaca buruk pula KPM Aceh Hebat 1 gagal berlayar dari Cabang, Aceh Jaya, ke Simeulue. Pelayaran KMP Aceh Hebat 2 yang melayani Banda Aceh-Sabang juga sempat membuat penumpang waswas saat diempas angin kencang di tengah samudra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas menuturkan, sejak 31 Maret hingga 2 April, sebanyak tujuh rumah warga rusak karena dihantam angin badai. Rumah-rumah itu rusak karena tertimpa pohon dan atap ambruk diempas badai. Beberapa tiang listrik tumbang dan kanopi toko ambruk.
Kawasan yang dilanda angin kencang adalah Aceh Besar, Bener Meriah, Aceh Singkil, Banda Aceh, dan Langsa. Hujan deras di Aceh Besar menyebabkan banjir di Kecamatan Lhoong dan menelan satu korban jiwa. Korban yang terseret banjir hingga kini belum ditemukan.
Bencana puting beliung yang termasuk bencana hidrometeorologi berkontribusi besar terhadap kerugian materiil. Pada 2020, Aceh diempas 100 kali puting beliung dengan nilai kerugian Rp 21,2 miliar. Selain puting beliung, bencana alam paling berdampak pada kerugian adalah banjir genangan dengan nilai kerugian Rp 151 miliar.