Ibadat Jumat Agung di Denpasar Lancar, Sinergi Pengamanan Diperkuat
Ibadat Jumat Agung di sejumlah gereja di Kota Denpasar, termasuk di Gereja Katedral Denpasar, Jumat (2/4/2021), berlangsung lancar. Polresta Denpasar bersinergi mengamankan pekan suci Paskah 2021.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pelaksanaan ibadat Jumat Agung di sejumlah gereja di Kota Denpasar, termasuk di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, Jumat (2/4/2021), berlangsung lancar. Pengamanan dilakukan dengan sinergi kepolisian, TNI, pacalang atau pengamanan desa adat, serta petugas internal gereja.
Ibadat Jumat Agung merupakan rangkaian pekan suci Paskah. Ditemui seusai mengikuti ibadat di Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, Kota Denpasar, Jumat, Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, Polri menggelar pengamanan kegiatan khusus serangkaian perayaan Hari Suci Paskah, termasuk di wilayah Kota Denpasar dan sekitarnya.
”Pengamanan ini sudah menjadi tugas kepolisian,” kata Jansen di Gereja Katedral Denpasar, Jumat. ”Alhamdulillah, ibadat dan pengamanan berjalan lancar.”
Laporan dari Bagian Operasi Polresta Denpasar menunjukkan terdapat 108 gereja di Kota Denpasar dan wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung, yang menjadi wilayah pengamanan Polresta Denpasar. Dari 108 gereja tersebut, ada 58 gereja yang melaksanakan ibadah Pekan Suci Paskah secara langsung.
Jansen menerangkan, Polresta Denpasar mengerahkan lebih dari 510 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pekan Suci Paskah. Pengamanan juga didukung personel Polda Bali, termasuk Satuan Brimob. ”Kami juga dibantu TNI, pacalang, dan pihak gereja,” ujarnya.
Ketua II Bidang Aksi Kemasyarakatan Dewan Pastoral Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar Vitalis Alexander mengatakan, pihak gereja tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyakit Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah misa selain meningkatkan pengamanan di kawasan gereja.
Umat yang mengikuti ibadat secara langsung di Gereja Katedral Denpasar dibatasi jumlahnya dan jarak duduknya direnggangkan. Disediakan pula sarana mencuci tangan dan alat hand sanitizer di dalam kawasan gereja.
Umat yang akan mengikuti ibadah secara langsung di gereja melalui pemeriksaan keamanan berlapis. Sebelum memasuki kawasan gereja, umat terlebih dahulu diperiksa petugas yang membawa alat pendeteksi metal. Umat kembali diperiksa petugas yang berjaga di pintu masuk gereja dan diwajibkan melewati pintu pendeteksi metal yang dipasang di akses pintu masuk kawasan Gereja Katedral Denpasar.
Karena jumlah umat dibatasi, pihak gereja juga menyediakan siaran langsung pelaksanaan ibadat Jumat Agung melalui kanal Youtube Gereja Katedral Denpasar.
Alexander menambahkan, pihaknya juga didukung pihak kepolisian dalam pengamanan ibadah keagamaan itu. ”Sebelum gereja dibuka untuk misa, Jumat pagi, pihak Brimob melakukan sterilisasi di dalam gereja,” ujarnya.
Langkah tersebut dijalankan pihak gereja dan kepolisian demi menjaga keselamatan dan keamanan umat serta kelancaran pelaksanaan ibadah. ”Kami berharap semua umat Katolik di Katedral Denpasar dan seluruh umat Kristen dapat merayakan Paskah dengan aman dan semoga lancar,” kata Alexander di Gereja Katedral Denpasar.
Pastor Paroki Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar RD Herman Yoseph Babey mengungkapkan rasa syukur karena dapat kembali mengadakan peribadatan secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Romo Babey juga berterima kasih kepada jajaran Polri, TNI, dan masyarakat yang sudah membantu kelancaran pelaksanaan ibadah dengan menjaga dan memastikan keamanan di kawasan gereja.
”Kami sangat bersyukur kegiatan misa berjalan aman dan lancar,” kata Romo Babey seusai pelaksanaan misa.
Lebih lanjut Jansen mengatakan, situasi keamanan di wilayah Kota Denpasar dan sekitarnya terpantau kondusif. Ia mengajak seluruh masyarakat di Kota Denpasar bersama-sama mengantisipasi gangguan keamanan, termasuk ancaman kejahatan terorisme, dan tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
”Kejahatan terorisme adalah kejahatan pidana dan tidak berhubungan dengan agama. Ini yang harus disepakati dan harus dilawan secara bersama-sama dan bergotong royong,” ujar Jansen.