Kondisi Membaik, Kado Indah untuk Malang di Tengah Pandemi
Geliat sosial dan ekonomi mulai dirasakan Kota Malang setahun usai pandemi datang.
Sudah lebih dari setahun dibekap pandemi Covid-19. Segala sendi kehidupan tersendat, sekarat, bahkan tak jarang juga tamat. Saat ini, ketika usianya 107 tahun, Kota Malang mulai bangkit dari jerat keterpurukan.

Grafiti di bawah Jembatan Kedungkandang Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (30/03/2021).
Tangan-tangan anak-anak muda itu dengan cekatan menyemprotkan cat kiri dan kanan. Tawa cekikikan sesekali muncul di antara mereka. Meski sambil bercanda, namun goresan-goresan cat yang mereka ciptakan pada akhirnya membentuk gambar warna-warni aneka tema.
Anak-anak muda itu adalah bagian dari 105 pelukis grafiti yang digandeng untuk menghias dinding bagian bawah Jembatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Melukis bagian bawah jembatan yang baru diresmikan pada Desember 2020 itu, merupakan kerjasama Pemkot Malang dengan PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), sebuah perusahaan cat yang ada di Kota Malang. Anak-anak muda itu melukis selama setengah bulan, sejak 15-30 Maret 2021.
Kegiatan mengecat bawah jembatan baru di Malang Timur tersebut merupakan corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan dari PT Indana. Sebelumnya, Indana juga sudah membantu pengecatan di Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Biru, Kampung Putih, dan Fly Over Arjosari.
Baca Juga: Warga Desa Melenting Bangkit dari Pandemi

Grafiti di bawah Jembatan Kedungkandang Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (30/03/2021).
“Melukis grafiti bersama-sama ini menggambarkan kebersamaan dan kegotongroyongan. Secara tidak langsung, kita juga mengecam grafiti liar berupa coretan-coretan di dinding milik orang, yang nilai seninya hilang dan justru merugikan,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, dipilihnya kaki jembatan, agar pesan kebersamaan menjaga kota selalu terbaca oleh orang yang berlalu-lalang. Sehingga, dengan melihatnya, maka pesan-pesan baiknya akan tertanam kuat di benak.
Untuk mewujudkan grafiti di Jembatan Kedungkandang, PT Indana menyiapkan 1 ton cat dinding serta 3.400 kaleng cat semprot. “Kerjasama ini sebagai kado HUT Kota Malang 1 April 2021 mendatang,” kata Direktur PT Indana Steven Antonius Sugiharto.
Selain persoalan estetika, kerjasama menghias jembatan itu seakan menjadi simbol hubungan baik dan kerjasama yang selalu terjaga antara pemerintah dan swasta. Semua pihak sadar bahwa untuk menjadi baik, tidak bisa dilakukan sendirian. Kerjasama pentahelix, demikian Pemkot Malang sering menyebutnya. Yaitu, kerjasama multisektor mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media massa.
Warna-warni ditorehkan, seakan menyimbolkan harapan bahwa ke depan hidup akan kembali berwarna, dan pandemi akan segera teratasi. Dalam era pandemi ini, perjuangan bersama banyak pihak adalah kunci agar bisa cepat bangkit dari keterpurukan.
Baca Juga:Mengecat Tembok, Menata Mental

Grafiti di bawah Jembatan Kedungkandang Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (30/03/2021).
Kerjasama
Saat ini, Kota Malang tengah berjuang menekan dampak pandemi Covid-19 dengan menggalang kerjasama banyak pihak. Paling awal adalah kerjasama antara Pemkot Malang, Universitas Brawijaya, TNI/Polri, dan masyarakat kelurahan untuk membangun kampung tangguh, yang kemudian mengecil menjadi RT/RW tangguh. Konsep ini kemudian direplikasi secara nasional.
Konsep kampung tangguh sebenarnya cukup bagus, di mana satuan masyarakat terkecil menjadi peduli terhadap sekitar. Jika ada yang sakit dipedulikan, jika ada yang berpotensi membawa virus diminta isolasi mandiri, dan jika ada tetangga kesusahan karena isolasi mandiri, maka warga lainnya membantu kebutuhan harian. Konsep ini ada yang dijalankan dengan baik oleh masyarakat, dan ada yang gagal.
Pada awal pandemi, Pemkot Malang mengalihkan pos anggaran hingga Rp 37 miliar (M) untuk menanggulangi dampak pandemi bagi masyarakat. Saat ini, untuk RT/RW pun dialokasikan anggaran guna mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro sekitar Rp 2,415 M.
“Disiapkan dana operasional PPKM mikro hingga tingkat RT/RW. Dana operasional RT/RW total berjumlah Rp 2,415 miliar. Dana operasional tersebut sudah diajukan pencairannya sejak 17 Februari 2021,” kata Wali Kota Malang Sutiaji. Saat ini sudah terbangun 1120 posko PPKM mikro.
Baca Juga: Pemkot Malang Alokasikan Rp 37,31 Miliar Hadapi Pandemi Covid-19

Warga di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (06/05/2020), usai menerima pencairan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) oleh Kantor Pos Malang. Untuk meringankan beban bagi mereka yang membutuhkan selama pandemi Covid-19 ini, sebanyak 20.029 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Malang menerima BST tahap I dalam dua hari ini.
Di Kota Malang terdapat 5 kecamatan, 57 kelurahan, dan 4278 RW serta 552 RW. Dengan dana sebesar itu, setiap RT/RW akan mendapat dana operasional sekitar Rp 500.000. Warga Kota Malang sekitar 900.000-an jiwa.
Di satu sisi, vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat juga sedang dilakukan. Setelah vaksinasi tenaga medis dan petugas pelayan publik di garda depan, saat ini vaksinasi terhadap lansia tengah berlangsung. Berikutnya akan disusul vaksinasi pedagang pasar, dan seterusnya hingga seluruh masyarakat yang berhak pun akan menerimanya.
Tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Malang terus membaik. Per 30 Maret 2021, dari tingkat kesembuhan hanya 81 persen pada awal Januari 2021, kini tingkat kesembuhannya sudah mencapai 90 persen. Adapun tingkat kematian dari semula 9,9 persen, kini tingkat kematiannya turun jadi 9,2 persen.
“Meski trennya membaik, namun tetap tidak boleh lengah. Protokol kesehatan tetap utama, meskipun di satu sisi vaksinasi juga terus berjalan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif.
Husnul mengingatkan, meski secara statistik kasus Covid-19 di Kota Malang sudah tampak membaik, namun tingkat kematian tersebut masih di atas Jawa Timur (7,1 persen) dan nasional (2,7 persen). Adapun tingkat kesembuhan di Jawa Timur sebesar 89 persen, dan tingkat kesembuhan nasional sebesar 85 persen. “Artinya, tidak bisa dibilang kita sudah bisa bersikap sekenanya. Pandemi ini belum berakhir,” kata Husnul tetap mengingatkan.

Produktif di Tengah Pandemi - Ibu-ibu rumah tangga perajin perca tergabung dalam mapaquilt, Sabtu (05/09/2020) tetap berusaha produktif di tengah pandemi. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti bermasker dan cuci tangan, mereka tetap berkreasi dengan perca.
Pada sektor ekonomi, semua pihak juga berusaha bangkit. Misalnya, beberapa waktu lalu Kantor Perwakilan BI Malang menggelar kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Seri I Tahun 2021. Saat itu pameran diikuti oleh 18 UMKM binaan BI dan Dekranasda. Komunitas-komunitas kreatif pun berusaha bergerak dengan berbagai caranya. Selain melakukan display produk UMKM binaan dan mitra dari seluruh wilayah kerja BI Malang, juga dilakukan pertemuan bisnis dan kurasi produk UMKM.
“Di era pandemi ini, sinergitas antarlembaga merupakan hal penting dalam upaya pemulihan ekonomi daerah dan nasional, khususnya dalam pengembangan sektor UMKM. Sektor ini memiliki andil cukup besar terhadap perekonomian Indonesia,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan.
Meski trennya membaik, namun tetap tidak boleh lengah. Protokol kesehatan tetap utama, meskipun di satu sisi vaksinasi juga terus berjalan
Peningkatan Kredit UMKM
Secara perlahan, upaya semua pihak tersebut tampak mulai membuahkan hasil. Data Kantor Perwakilan BI Malang per Februari 2021, menunjukkan bahwa penyaluran kredit UMKM di wilayah kerja BI Malang meningkat sebesar 5,64%. Peningkatan kredit untuk UMKM itu menunjukkan bahwa geliat ekonomi sektor UMKM pun mulai bangkit.
Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Malang pada bulan Maret 2021, juga mengindikasikan keyakinan konsumen mulai meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mengalami peningkatan. IKK pada bulan Maret tercatat sebesar 96,08 atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 80,17.
Baca Juga: Kesembuhan Covid-19 di Kota Malang Naik, Warga Diminta Tetap Tak Lengah

Grafik Survei Konsumen BI Malang
Membaiknya ekonomi bisa dirasakan dari mulai hidupnya kembali aktivitas keseharian, dan kembali ramainya jalann. Hal itu jauh berbeda dari saat awal pandemi, di mana jalanan lengang dan sudut-sudut kota tampak tak berpenghuni.
“Penguatan IKK berasal dari meningkatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan juga Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini tercatat sebesar 62,00 lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 52,00,” kata Azka Subhan.
Menurut Azka, peningkatan IKE dipengaruhi oleh penghasilan saat ini, pembelian durable goods (barang-barang tahan lama), dan ketersediaan lapangan kerja. “Meningkatnya penghasilan saat ini mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi di masyarakat mulai membaik. Dengan dimulainya vaksin membuat kegiatan mulai bergerak, ditandai dengan kegiatan yang dilakukan secara hybrid (online dan offline) meski tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Azka.
Di samping itu, responden Survei Konsumen pada bulan Malang di kota Malang juga mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan pembelian durable goods. Hal ini menandakan bahwa proses pemulihan ekonomi mulai membaik.
Setelah setahun bertahan dari gempuran pandemi Covid-19, saat ini secara perlahan seluruh elemen di Kota Malang bahu-membahu berjuang untuk kembali pulih. Sebuah kado baik untuk ulang tahun Kota Malang ke-107, pada 1 April 2021 ini. Selamat ulang tahun Kota Malang, terus berjuang menjadi lebih baik ke depan…
Baca Juga: Awal 2021, di Kota Malang Rata-rata Empat Orang Meninggal akibat Covid-19

Suasana petang di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Senin (05/08/2019).

Grafik Survei Konsumen BI Malang