Antisipasi Teror, Polresta Pontianak Siagakan 105 Personel dalam Rangkaian Paskah
Kepolisian Resor Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengantisipasi berbagai potensi tindak kejahatan saat Paskah, salah satunya teror. Oleh karena itu, 105 personel disiagakan di 70 gereja yang ada di wilayah Pontianak.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menyiagakan 105 personel untuk mengamankan rangkaian perayaan Paskah dari Kamis hingga Minggu (1-4/4/2021). Berbagai potensi tindak kejahatan diantisipasi, salah satunya teror.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Pontianak Komisaris Besar Leo Joko Triwibowo dalam rapat koordinasi persiapan vaksinasi dan pengamanan kegiatan keagamaan, Rabu (31/3/2021), menuturkan, pengamanan dilakukan berdasarkan situasi terkini di Tanah Air, yakni pada Minggu (28/3/2021) terjadi peristiwa di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, pelaksanaan akan diperkuat di wilayah Pontianak kota.
”Perkiraan ancaman yang diantisipasi adalah terkait terorisme. Menyikapi kejadian di Makassar tidak boleh meremehkan (underestimate). Setelah ada kejadian harus lebih aktif menyikapinya. Selain itu, antisipasi kerumunan, kemacetan, narkoba, miras, dan kriminalitas,” ungkap Leo.
Jumlah gereja di wilayah hukum Polresta Pontianak 70. Gereja tersebut, mulai dari yang kecil hingga besar, semuanya akan diberikan pengamanan. Sebab, kelompok teroris tidak melihat gereja besar atau kecil.
Dalam melakukan pengamanan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19. Kemudian, melaksanakan deteksi dini penyelidikan yang memengaruhi keamanan.
Setelah kejadian di Makassar pekan lalu, Polresta Pontianak berkunjung ke gereja-gereja. Kepolisian membutuhkan kerja sama dari pihak gereja karena yang mengerti umat/jemaatnya yang datang saat perayaan Paskah adalah pengurus atau satpam di gereja.
”Oleh karena itu, setiap ada kegiatan misa atau ibadah akan didampingi petugas kepolisian. Apabila ada orang mencurigakan, silakan petugas gereja sampaikan kepada polisi di lokasi. Polisi yang akan melaksanakan penggeledahan,” ujar Leo.
Patroli skala besar juga dilakukan mulai Kamis (1/4/2021). Ada gereja yang akan memulai rangkaian ibadah Paskah pada Kamis hingga Minggu (1-4/4/2021). Polisi mulai melaksanakan pengamanan. Patroli juga dilaksanakan di beberapa jalan di Pontianak. Semuanya akan dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalbar Brigadir Jenderal (Pol) Asep Safrudin dalam pertemuan tersebut, menuturkan, umat Kristiani akan melaksanakan rangkaian perayaan Paskah. Jajaran Polda Kalbar dan TNI akan mengamankan pelaksanaan tersebut secara tuntas terhadap seluruh gereja yang ada di Kalbar, khususnya yang terbanyak di Kota Pontianak.
Wakapolda Kalbar menuturkan, kejadian penyerangan di Gereja Katederal Makassar pekan lalu jangan sampai terulang. ”Sejauh ini tidak ada kerawanan yang menonjol. Kegiatan berjalan secara normal, tidak ada indikasi permasalahan-permasalahan yang mengkhawatirkan,” ujar Wakapolda Kalbar.
Secara terpisah, Kapolda Kalbar Inspektur Jenderal R Sigid Tri Hardjanto melalui Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Komisaris Besar Donny Charles Go dalam konferensi pers, Rabu, menuturkan, Polda Kalbar secara total mengerahkan 1.300 personel dan kendaraan taktis dalam pengamanan rangkaian Paskah. Polda Kalbar melaksanakan penjagaan dan patroli di 2.577 gereja yang ada di Kalbar.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, pertemuan pada Rabu pagi hingga siang tersebut untuk mengantisipasi agar kejadian di Makassar beberapa hari lalu tidak terjadi di Pontianak. Kegiatan preventif dan preemtif sangat diperlukan.
Berdasarkan pantauan Kompas, sejak kejadian teror di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021), jajaran kepolisian Kalbar langsung meningkatkan pengamanan. Bahkan, sejak misa Minggu Palma di sore hari, khususnya di Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak, setiap umat yang masuk diperiksa terlebih dahulu. Demikian juga di gereja lainnya. Sejauh ini keamanan di Kalbar kondusif.
Patuhi protokol
Umat/jemaat yang datang dalam rangkaian perayaan Paskah nanti juga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan. Wakapolda Kalbar menuturkan, umat yang hadir ke gereja sekitar 50 persen saja untuk menghindari kepadatan umat/jemaat. Jika tidak dibatasi akan ada kerawanan penyebaran Covid-19.
Berdasarkan pantauan Kompas, dari sisi penerapan protokol kesehatan di Gereja Katedral Pontianak sudah memadai. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk gereja, wajib mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan, memakai masker yang benar, hingga menjaga jarak di dalam gereja. Demikian juga di gereja lain.
Untuk perkembangan kasus berdasarkan data di lama Dinkes Provinsi Kalbar per 30 Maret pukul 21.00 secara kumulatif di Kalbar terdapat 5.849 kasus. Sebanyak 5.225 orang di antaranya sudah sembuh dan 34 orang meninggal. Kasus konfirmasi yang masih diisolasi 590 orang.
Kapolresta Pontianak menuturkan, pengamanan akan berlanjut pada bulan suci Ramadhan. Fokus pengamanan puncaknya pada operasi ketupat saat Lebaran. Pengaman di bulan suci akan dipenuhi di setiap masjid-masjid. Polresta juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan protokol kesehatan.