Antisipasi Teror, Pengamanan Jelang Paskah di Sidoarjo Diperketat
Pengamanan peribadatan di semua gereja di Sidoarjo diperketat menjelang perayaan Paskah. Hal itu guna mengantisipasi ancaman terorisme menyusul terjadinya aksi bom bunuh diri di Makassar.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
HUMAS PEMKAB SIDOARJO
Rapat koordinasi Bupati Sidoarjo, Kepala Polresta Sidoarjo, dan Komandan Kodim Sidoarjo dengan pengurus gereja jelang Paskah, Selasa (30/3/2021).
SIDOARJO, KOMPAS — Pengamanan peribadatan di semua gereja di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, diperketat menjelang perayaan Paskah, Kamis-Minggu (1-4/4/2021). Pengetatan dilakukan guna mengantisipasi ancaman terorisme menyusul aksi bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar seusai perayaan Minggu Palma (28/3/2021).
Pengetatan pengamanan bahkan dilakukan jauh hari sebelum prosesi peribadatan. Adapun bentuk pengamanan itu antara lain pemeriksaan seluruh kawasan gereja sejak masa persiapan peribadatan, penjagaan secara terbuka maupun tertutup, dan pengawasan keamanan lingkungan sekitar secara berkala.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji mengatakan, pemeriksaan seluruh area gereja dilakukan oleh tim Jihandak Brigade Mobil Polda Jatim. Hal itu untuk mendeteksi adanya bahan peledak dan bahan berbahaya lainnya yang mengancam keselamatan jiwa jemaat dan masyarakat di sekitarnya.
”Selain itu, penjagaan gereja tidak hanya melibatkan aparat kepolisian, tetapi juga anggota TNI dan satuan polisi pamong praja. Di Sidoarjo, pengamanan juga melibatkan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan seperti Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama dan organisasi kepemudaan lainnya,” ujar Sumardji, Rabu (31/3/2021).
Perayaan Natal di Gereja Santa Maria Annuntiata Sidoarjo, Kamis (25/12/2020), tetap khusyuk di tengah pandemi Covid-19.
Pengaturan penjagaan maupun pemeriksaan berkala oleh tim Jihandak telah dikomunikasikan kepada seluruh pengurus gereja di Sidoarjo. Hal itu untuk mempermudah pelaksanaan di lapangan, mencegah kesalahpahaman, serta lebih meningkatkan kewaspadaan.
Pengurus gereja akan membantu mengawasi setiap orang yang masuk karena mereka yang tahu pasti anggotanya. Apabila orang tersebut bukan jemaat gereja atau tidak memiliki kepentingan dengan aktivitas peribadatan, langsung tidak diperbolehkan mendekat.
Barang bawaan jemaat juga akan diperiksa petugas untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang disusupkan.
Barang bawaan jemaat juga akan diperiksa petugas untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang disusupkan. Meski demikian, setiap umat yang akan mengikuti peribadatan tak perlu takut karena aparat keamanan menjalankan tugas secara profesional.
Sumardji mengatakan, di beberapa gereja besar yang jemaatnya mencapai ribuan orang, juga akan dilakukan pengaturan aktivitas keluar-masuk. Pengaturan itu disertai penyekatan akses jalan menuju gereja untuk memudahkan pengawasan dan mencegah kerumunan karena saat ini masih pandemi Covid-19.
”Hanya jemaat gereja yang diperbolehkan lewat jalan tersebut. Adapun jalur atau akses jalan untuk masyarakat umum akan dialihkan,” kata Sumardji.
Banser turut menjaga keamanan Gereja Santa Maria Anuntiata di Sidoarjo saat Natal.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengajak seluruh masyarakat membantu aparat kepolisian dan TNI menjaga keamanan di wilayahnya. Masyarakat merupakan garda terdepan dalam pengamanan karena mereka yang paling tahu kondisi di lingkungan sekitarnya.
”Setiap warga harus peduli pada lingkungan sekitar dan segera melapor apabila ada kegiatan yang dinilai tidak wajar atau mencurigakan. Semua elemen masyarakat harus kompak bersatu memerangi teror dalam bentuk apa pun,” ucap Muhdlor.
Sidoarjo merupakan daerah perlintasan orang maupun barang karena terdapat Bandara Internasional Juanda, Terminal Bus Purabaya, dan sejumlah stasiun kereta api. Mobilitas masyarakat di daerah penyangga Surabaya ini sangat tinggi. Hal itu rawan dimanfaatkan oleh penebar teror apabila kewaspadaan masyarakat tidak ditingkatkan.
Kepada umat Kristen Protestan dan Katolik yang akan merayakan Paskah, Muhdlor mengatakan mereka tidak perlu khawatir. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan hadir untuk menjamin keamanan dan keselamatan mereka selama menjalankan ibadah. Setiap warga dijamin kebebasannya dalam beribadah.
Meski demikian, Muhdlor meminta seluruh umat yang merayakan Paskah agar turut serta menjaga keamanan serta ketertiban di masyarakat. Mereka tidak boleh lengah, tetapi juga tidak perlu khawatir dalam beribadah. Upaya pengamanan telah dilakukan secara maksimal.
”Teroris merupakan musuh bersama. Jangan panik, mari hadapi bersama-sama dengan cara menjaga Sidoarjo agar tetap aman, damai, dan kondusif,” ujar Muhdlor.