Truk Pengangkut Soda Api Terguling di Baturraden, Satu Orang Tewas
Truk pengangkut soda api terguling di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Satu orang tewas. Soda api kemudian mencemari kolam-kolam ikan warga sehingga ikannya mati.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Truk tangki yang membawa soda api atau zat kimia natrium hidroksida diduga mengalami rem blong sehingga terguling di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Kernet truk bernama Muhdi (50) tewas setelah terlempar keluar dari truk.
”Mobil dari arah utara (atas). Kencang. Mungkin sudah tidak bisa mengerem. Sambil klakson, sambil teriak blong! blong! blong!. Lalu bunyi brak!” kata Budianto (35), warga setempat.
Budianto mengatakan, truk tersebut sempat terguling sampai 3 kali hingga akhirnya berhenti dengan posisi terbalik di areal persawahan. “Kejadian sekitar jam 12.00. Jalanan pas sedang sepi. Cerah dan tidak hujan,” ujar Budianto.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu-Lintas Kepolisian Resor Kota Banyumas Inspektur Polisi Satu R Manggala Agung menyampaikan, truk tangki bernomor polisi L 9038 UV itu membawa natrium hidroksida dari Pelabuhan Merak untuk dikirim ke Baturraden.
Menurut Manggala, truk itu dikemudikan oleh Firman Firdaus (23), warga Kampung Nanggor, Desa Paniis, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten, dan ditemani kernet bernama Muhdi dari daerah yang sama. ”Kernet meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Wijayakusuma. Sementara sopir mengalami luka dan sedang menjalani perawatan,” kata Manggala.
Manggala menyampaikan, pihaknya masih mendalami penyebab kecelakaan. Saat ini pihaknya berkonsentrasi mengevakuasi truk yang terguling di sawah. ”Kendaraan akan kami evakuasi terlebih dahulu dengan menggunakan derek,” ujarnya.
Akibat kecelakaan itu, soda api yang diangkut truk tangka ini bocor dan masuk ke selokan serta kolam-kolam ikan milik warga sekitar. Ikan milik warga pun mati.
”Ikan bawal saya beratnya sudah 10 kilogram malah mati gara-gara air tercemar bahan kimia itu. Kerugian satu kolam ini sekitar Rp 1 juta,” kata Kuat Waluyo (51), salah satu pemilik kolam ikan di Desa Kemutug Lor.
Kami tidak berani memakannya karena takut keracunan. (Darso)
Ketua RT 006 RW 001 Darso yang juga memiliki kolam ikan bawal mengatakan, setidaknya terdapat 10 kolam ikan di wilayahnya yang tercemar soda api sehingga semua ikan-ikan warga mati. ”Kerugian per kolam antara Rp 1 juta dan Rp 2 juta. Kami tidak berani memakannya karena takut keracunan. Kami berharap ada ganti rugi,” kata Darso.
Aryo perwakilan dari PT Indesso yang empunya bahan kimia dalam truk itu menyampaikan, pihaknya akan mengganti rugi kematian ikan-ikan warga yang mati. ”Kami sudah bertemu dengan pihak kelurahan, nanti didata berapa kolam yang terkena ini. Sekarang sedang fokus mengevakuasi truk,” tutur Aryo.