Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meledak dan terbakar pada Senin (29/3/2021) dini hari. Warga di sekitar kilang mengungsi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meledak dan terbakar pada Senin (29/3/2021) dini hari. Warga di sekitar kilang, bahkan yang berbeda kecamatan, pun mengungsi.
Disya Rillian Waryadi (16), warga Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, bersama keluarganya mengungsi setelah mendengar ledakan. ”Kejadiannya sekitar pukul 01.00. Waktu itu hujan deras dan ada petir. Terdengar ledakan sekali. Terus ledakan kedua seperti gempa, mengguncang rumah,” katanya.
Rumahnya berjarak sekitar 9 kilometer dari Pertamina RU VI Balongan di Kecamatan Balongan. Meski terpaut beberapa kilometer, suara ledakan terdengar jelas dari rumahnya. ”Sampai sekarang (pukul 02.30) langit masih merah. Air hujannya warna hitam,” kata Disya yang mengungsi ke Kota Indramayu bersama empat anggota keluarganya.
Menurut dia, pihak desa menyerukan kepada warga untuk mengungsi melalui sirene dan pembesar suara. Dari video yang diterima Kompas, kobaran api membubung tinggi di Pertamina Balongan yang hanya terpisah pagar dan parit dengan Jalan Raya Cirebon-Indramayu. Mobil pemadam kebakaran juga hilir mudik.
Penjabat Kuwu (Kepala Desa) Sukaurip, Balongan, Warsono membenarkan, salah satu tangki Pertamina RU VI Balongan meledak. ”Warga mengungsi karena banyak plafon rumah yang ambrol kena guncangan ledakan. Api enggak ke rumah warga. Semoga tidak ada korban,” ucapnya.
Hingga pukul 02.30, lanjutnya, api masih berkobar di sebuah tangki di Pertamina RU VI Balongan. Warga memilih mengungsi di rumah kerabat yang lebih jauh dari kilang karena masih takut terjadi ledakan susulan. Pihaknya bersama aparat desa lainnya turut menenangkan warga.
Kejadiannya sekitar pukul 01.00. Waktu itu hujan deras dan ada petir. Terdengar ledakan sekali. Terus ledakan kedua seperti gempa, mengguncang rumah. (Disya Rillian Waryadi)
Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna membenarkan ledakan di Pertamina RU VI Balongan. ”Kebakaran tangki gasoline. Infonya ada (korban), tetapi saya belum tahu jelas,” ucapnya.
Dalam catatan Kompas, Pertamina RU VI Balongan beberapa kali meledak. Pada Februari 2005, misalnya, enam pekerja di Pertamina RU VI Balongan menderita luka akibat pipa gas nitrogen yang dipasang meledak. Pada Oktober 2008, tiga pekerja mitra juga mengalami luka setelah ledakan yang terjadi pada atmospheric residue hydro demetalizing di Kilang Balongan.
PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang milik Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk bahan bakar minyak (BBM), non-BBM, dan petrokimia.
Kebakaran tangki gasoline. Infonya ada (korban), tapi saya belum tahu jelas. (Cecep Supriyatna)
Berlokasi di Indramayu, Pertamina RU VI Balongan mulai beroperasi tahun 1994. Kilang RU VI Balongan mengolah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau. Kilang ini memproduksi produk, seperti premium, pertamax, pertamax plus, solar, pertamina DEX, kerosene (minyak tanah), LPG, dan propylene. Pertamina Balongan memasok bahan bakar minyak ke DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jabar.