Ledakan Diduga Bom Bunuh Diri Kejutkan Warga Makassar
Ledakan diduga dari bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.30 Wita. Satu orang tewas diduga pelaku bom bunuh diri.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Jalan Kartini dan Kajaolalido, Makassar, ditutup pascaledakan bom di Gereja Katedral, Minggu (28/3/2031). Aparat kepolisian berjaga-jaga dan sebagian lain melakukan pemeriksaan di lokasi bekas ledakan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 Wita di dekat gerbang utama Gereja Katedral. Saat itu gereja sedang ramai oleh jemaat yang melakukan misa. Sebagian jemaat kala bom meledak juga sedang diperiksa suhu tubuh sebelum memasuki gereja untuk mengikuti misa.
Saat itu petugas sekuriti kami melihat seseorang dengan gelagat mencurigakan. Saat berusaha ditegur, dia kelihatan nekat mau masuk. Akhirnya petugas sekuriti menghadang dan mendorong, lalu ledakan terjadi.
Di Lapangan Karebosi di depan gereja, warga tengah ramai beraktivitas. Biasanya setiap hari Minggu, Lapangan Karebosi ramai oleh warga yang berolahraga.
”Saya sedang berolahraga di Karebosi saat terdengar suara ledakan yang begitu besar. Saya bahkan merasakan getarannya di Karebosi. Saya segera berlari ke arah gereja karena melihat banyak orang berlarian ke sana. Saya melihat di dekat pagar ada kerusakan dan potongan tubuh,” kata Bayu (30), warga Makassar.
Pastor Gereja Katedral Romo Wilhelmus Tulak mengatakan, saat kejadian sedang ada pergantian jemaat. Saat itu sebagian jemaat sedang bersiap pulang dan sebagian bersiap masuk. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di dekat gerbang utama.
”Saat itu petugas sekuriti kami melihat seseorang dengan gelagat mencurigakan. Saat berusaha ditegur, dia kelihatan nekat mau masuk. Akhirnya petugas sekuriti menghadang dan mendorong,” kata Wilhelmus.
Wilhelmus menyebutkan, sejumlah jemaatnya terluka akibat kejadian ini, tetapi belum ada laporan tentang adanya jemaat yang meninggal.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengatakan, sejauh ini belum diketahui berapa korban meninggal akibat kejadian ini. Namun, di lokasi kejadian terdapat potongan-potongan tubuh. Adapun jenis bom yang meledak, terutama terkait kekuatan ledakan, juga masih dalam penyelidikan.
”Memang benar ada ledakan. Ada beberapa korban luka yang dibawa ke rumah sakit. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan. Saat ini petugas masih di lokasi untuk melakukan penyelidikan,” kata Zulpan.