Meski Harga Stabil, Sumbar Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan
Dua pekan jelang Ramadhan 1442 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di Padang, Sumatera Barat, relatif stabil. Namun Dinas Pangan Sumbar tetap mengadakan pasar murah menjelang dan selama bulan puasa ini.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sekitar dua pekan menjelang Ramadhan 1442 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di Padang, Sumatera Barat, relatif stabil. Namun demikian, untuk mencegah kenaikan harga, Dinas Pangan Sumbar tetap menggelar pasar murah menjelang dan selama bulan puasa.
Pantauan di Pasar Raya Padang, pasar terbesar di Kota Padang, Minggu (28/3/2021), harga kebutuhan pokok, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, telur, besar, dan daging sapi, relatif stabil. Belum ada gejala kenaikan harga yang biasanya terjadi menjelang Ramadhan.
Walaupun demikian, para pedagang memperkirakan tetap akan ada kenaikan harga, setidaknya tiga hari menjelang Ramadhan. Hari pertama Ramadhan diperkirakan jatuh pada 12 April 2021. Walakin, kondisi itu juga tergantung dengan kelancaran pasokan barang.
Harga cabai merah lokal (darek) dan cabai dari Jawa sekitar Rp 46.000 per kilogram. Bawang merah Rp 24.000 hingga Rp 28.000 per kilogram, tergantung ukuran dan kualitas. Sementara itu, bawang putih Rp 24.000 per kilogram.
Selanjutnya, telur Rp 38.000 per rak (1 rak = 30 butir) dan daging sapi Rp 120.000 per kilogram. Adapun harga beras lokal Rp 11.000-Rp 14.000 per kilogram untuk kualitas sedang hingga tinggi.
Murni Yanti (49), pedagang di Jalan Pasar Baru, Pasar Raya Padang, mengatakan, harga cabai merah naik turun dalam tiga bulan ini. Awalnya harga cabai merah Rp 48.000 per kilogram, turun menjadi Rp 44.000, lalu sekarang Rp 46.000.
Menurut Murni, harga tersebut masih relatif mahal. Dalam kondisi normal, harga cabai merah Rp 30.000 per kilogram. Kondisi ini salah satunya dipicu mahalnya harga cabai merah asal Jawa sejak awal tahun. Murni baru kembali memasok cabai merah Jawa dalam sepekan ini.
"Untuk daya beli masyarakat, masih lesu, hidup masyarakat susah di masa pandemi ini. Namun, dibandingkan tahun lalu, lebih mending sekarang. Sekarang daya beli sekitar 70 persen dari normal, tahun lalu cuma 50 persen," kata Murni.
Sekarang daya beli sekitar 70 persen dari normal, tahun lalu cuma 50 persen. (Murni)
Ayub (51), pedagang di Blok III Pasar Raya Padang, mengatakan, harga telur cenderung turun. Sepekan lalu, harga telur Rp 40.000 per rak, sedangkan sekarang Rp 38.000 per rak. Penurunan harga telur terjadi sejak Januari 2021, yang saat itu harganya mencapai Rp 48.000 per rak.
"Pasokan telur ada terus. Daya beli saja yang lemah. Biasanya pada pekan-pekan menjelang Ramadhan ini harga sudah mulai naik karena permintaan meningkat," kata Ayub.
Sementara itu, Nofianto (35), pedagang di Lantai II Blok IV Pasar Raya Padang, mengatakan, harga daging sapi Rp 120.000 per kilogram tidak berubah sejak akhir tahun lalu. Kondisi ini dipicu lemahnya daya beli masyarakat.
"Semestinya, harga daging sapi sudah naik menjadi Rp 130.000-Rp 140.000 per kilogram. Sebab, harga sapi juga sudah naik. Namun, karena daya beli rendah, saya tidak berani menaikkan harga. Jadi, keuntungan lebih tipis," kata Nofianto.
Menurut Nofianto, lemahnya daya beli masyarakat berlangsung sejak tahun lalu. Selain menahan konsumsi karena pendapatan kurang, lemahnya daya beli diduga turut dipicu para pembeli yang enggan ke pasar. Nofianto berharap saat Ramadhan daya beli meningkat.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pangan Sumbar Efendi mengatakan, dinas terus memantau kelancaran rantai pasok bahan pokok, terutama menjelang Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri. Jika terjadi kemacetan pasokan, dinas segera mencari akar masalah dan mencarikan solusinya.
Dinas Pangan mulai Senin (29/3/2021) juga menggelar pangan murah ke setiap kabupaten/kota di Sumbar. Ada enam mobil yang berkeliling secara bergantian ke kabupaten/kota untuk menjual kebutuhan pokok masyarakat.
"Pangan murah ini kami sediakan setiap hari, mulai Senin besok hingga sehari menjelang Lebaran. Pangan murah yang kami sediakan mulai dari cabai, beras, minyak goreng, bawang merah, dan lainnya," kata Efendi.
Pangan murah itu diadakan untuk mengendalikan harga di tengah masyarakat. Biasanya, ada kecenderungan oknum pedagang mengambil kesempatan dengan menaikkan harga secara sepihak pada momen Ramadhan dan Lebaran.
"Cabai, misalnya, kami jual Rp 40.000 per kilogram, sedangkan di pasar harganya Rp 55.000 per kilogram. Dengan pangan murah ini, pedagang tidak mungkin mengambil terlalu besar pada momen ini," ujar Efendi.