Ungkit Kualitas SDM Pariwisata Seiring Pembangunan Kawasan Danau Toba
Pembangunan pariwisata Danau Toba harus sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia. Politeknik Pariwisata Medan diminta menjadi lokomotif utama untuk membangun sumber daya manusia di kawasan itu.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pembangunan pariwisata di kawasan strategis nasional Danau Toba harus sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia. Politeknik Pariwisata Medan diminta menjadi lokomotif utama membangun sumber daya manusia untuk mendukung geliat pariwisata di salah satu destinasi superprioritas tersebut.
”Saya ingin Poltekpar (Politeknik Pariwisata) Medan ini bisa setara Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang sudah melegenda dan Poltekpar Bali yang lulusannya setingkat dunia. Hal itu penting untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia pariwisata Danau Toba,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Politeknik Pariwisata Medan, Sabtu (27/3/2021).
Sandiaga mengatakan, Poltekpar jangan hanya mencetak sumber daya manusia (SDM) sebagai pekerja, tetapi juga harus bisa menciptakan pengusaha-pengusaha unggul di bidang pariwisata. Kota Medan juga diharapkan menjadi kota metropolitan yang mendukung pembangunan SDM untuk kawasan Danau Toba.
Menurut Sandiaga, kawasan Danau Toba mempunyai bentang alam yang sangat indah dan mumukau. Kaldera Toba juga sudah diakui di tingkat dunia dengan menjadi anggota Unesco Global Geopark.
Beberapa tahun terakhir, infrastruktur dan akses menuju kawasan Danau Toba terus ditingkatkan. Akses tol dibangun dari Medan hingga Tebing Tinggi dan sedang dilanjutkan hingga Parapat.
Penerbangan langsung dari Jakarta pun dibuka ke kawasan Danau Toba. Jalan lingkar Samosir dibangun dan ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional. Pemerintah juga membangun pelabuhan dan kapal pariwisata di kawasan Danau Toba.
Poltekpar jangan hanya mencetak sumber daya manusia (SDM) sebagai pekerja, tetapi juga harus bisa menciptakan pengusaha-pengusaha unggul di bidang pariwisata. (Sandiaga Uno)
Sandiaga pun meminta agar pembangunan akses dan infrastruktur dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata. Poltekpar Medan pun diminta menjadi penopang utama pembangunan SDM untuk kawasan Danau Toba. Ia mengingatkan, visi pembangunan Indonesia dalam lima tahun ini berfokus pada pembangunan manusia.
Perguruan tinggi vokasi di Indonesia pun diharapkan bisa meningkatkan jumlah lulusan dari 1.500 orang per tahun pada 2020, menjadi 2.200 orang pada 2024. Kementerian Pariwisata pun menargetkat peningkatan jumlah tenaga kerja pariwisata dari 10 juta pada 2020 menjadi 12 juta pada 2024.
Dalam kunjungan yang sama, anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, juga meminta Poltekpar Medan mampu menjawab tantangan mengembangkan SDM pariwisata di Sumut. ”Jangan sampai nanti pariwisata Danau Toba maju, tetapi warga Sumut hanya sebagai penonton saja,” kata Sofyan.
Sofyan mengingatkan, SDM pariwisata Sumut harus sudah siap saat infrastruktur mulai terbangun. Ia juga mengingatkan agar kebudayaan Sumut menjadi fondasi pembelajaran di kampus. Dalam mempelajari kuliner, misalnya, jangan sampai hanya kuliner Barat yang dipelajari, tetapi melupakan makanan tradisional Sumut.
Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip mengatakan, mereka siap mengembangkan SDM untuk pembangunan pariwisata Danau Toba. Menurut dia, Poltekpar Medan saat ini tidak hanya menyiapkan pekerja untuk sektor pariwisata, tetapi juga menciptakan pengusaha yang bisa menciptakan lapangan kerja.
Tahun ini, mereka misalnya bekerja sama dengan Gojek untuk transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menciptakan inkubator wirausahawan muda di kampus. “Kami tidak lagi bangga jika anak-anak lulus dan semuanya bekerja, tetapi kami harus menghasilkan anak-anak yang menjadi pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” katanya.
Head of Public Policy and Government Relations Gojek Sumatera, Muhammad Ruslan, menyatakan, berterima kasih kepada Poltekpar Medan yang memilih untuk membangun sinergi untuk mendorong digitalisasi sektor pendidikan. Kerja sama itu merupakan komitmen Gojek untuk bisa memberikan dampak sosial dalam berbagai aspek.