Tiga Mahasiswa di Padang Meninggal Tersapu Air Bah
Tiga mahasiswa dari satu perguruan tinggi di Padang, Sumatera Barat, meninggal akibat tersapu air bah saat berekreasi di obyek wisata alam Air Terjun Lubuk Hitam.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Tiga mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Padang, Sumatera Barat, meninggal akibat tersapu air bah saat berekreasi di obyek wisata alam Air Terjun Lubuk Hitam. Warga diimbau berhati-hati saat beraktivitas di sungai karena Sumbar kini rawan cuaca ekstrem.
Ketiga korban itu adalah Felicia Honesti (21), Parulian Manurung (21), dan Della Sriyuli Yanti (21). Mereka tersapu air bah saat berkunjung bersama belasan mahasiswa lainnya ke Air Terjun Lubuk Hitam di Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Jumat (26/3/2021) sore.
Kepala Kantor SAR Padang Asnedi, Sabtu (27/3/2021), mengatakan, ketiga korban sempat hilang seusai kejadian. Felicia ditemukan tim SAR gabungan pada Jumat malam sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian. Sementara Parulian dan Della ditemukan pada Sabtu pagi sekitar 300 meter dan 130 meter dari lokasi kejadian.
”Jenazah ketiga korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara,” kata Asnedi, Sabtu pagi. Selain personel Kantor SAR Padang, upaya pencarian juga melibatkan BPBD Kota Padang, polisi air, kelompok siaga bencana setempat, dan masyarakat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Sutan Hendra menjelaskan, kejadian itu bermula saat 16 mahasiswa, yaitu 10 laki-laki dan 6 perempuan, dari dua perguruan tinggi di Padang berkunjung ke Air Terjun Lubuk Hitam, Jumat pukul 15.00. Mereka menaiki air terjun yang memiliki tiga tingkat tersebut.
Waktu itu hujan mulai turun. Saat perjalanan menuju ke tingkat tiga, tiba-tiba datang air bah. Empat orang dari rombongan tersebut terseret. Satu orang bisa diselamatkan, sementara lainnya hilang ke Sungai Lubuk Hitam yang berbatu-batu besar itu.
”Kami konfirmasi ke kampus mereka, kegiatan itu di luar aktivitas kampus. Mereka cuma berekreasi ke sana,” kata Sutan.
Sering terjadi
Asnedi melanjutkan, kejadian orang terseret ataupun terjebak air bah di sungai sering kali terjadi, umumnya dialami mahasiswa. Dalam beberapa bulan terakhir, setidaknya ada tiga kali kejadian rombongan mahasiswa terjebak air bah di Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah.
”Padahal, sudah disampaikan, Sumbar sedang mengalami cuaca ekstrem. Jika berkegiatan di sungai, mestinya bisa membaca situasi. Bila langit di hulu sudah gelap, segera hentikan kegiatan,” ujar Asnedi.
Sementara itu, Sutan Hendra mengingatkan, dalam beberapa hari ke depan, berdasarkan prakiraan BMKG, Kota Padang dan sekitarnya akan dilanda hujan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi itu berpengaruh pada genangan air dan peningkatan debit air sungai secara tiba-tiba.
”Apalagi jika hujannya terjadi di hulu. Untuk orang yang berkunjung ke obyek wisata sungai, mohon berhati-hati dan perhatikan kondisi cuaca di hulu,” kata Sutan.