Persija Gagal Rebut Poin dari PSM, Bhayangkara Solo FC Ungguli Borneo FC
PSM Makassar berada di posisi tertinggi klasemen sementara disusul Bhayangkara Solo FC di tempat kedua dalam Piala Menpora.
Oleh
DEFRI WERDIONO/ BAHANA PATRIA GUPTA
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Persija Jakarta harus mengakui keunggulan lawannya, PSM Makassar, dengan skor 0-2 pada laga pembuka Grup B Piala Menpora. Laga itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (22/3/2021) malam.
Pada pertandingan sebelumnya, Bhayangkara Solo FC menang tipis 1-0 atas lawannya, Borneo FC Samarinda. Dengan hasil ini, PSM berada di posisi tertinggi klasemen sementara disusul oleh Bhayangkara Solo FC di tempat kedua.
Gol PSM tercipta dari kaki kiri Patrich Wanggai di menit ke-46 yang sekaligus menjadi pemecah kebuntuan. Patrich yang mendapat umpan dari Yakob Sayuri di ujung kotak pinalti mampu melesakkan bola ke sisi kanan gawang Persija yang dijaga oleh Andritany Ardhiyasa.
Pada menit ke-67, Yakob Sayuri menambah keunggulan PSM menjadi 0-2 setelah berhasil mencuri bola dari kaki pemain belakang Persija, Yann Motta Pinto. Yakob yang membawa bola sendirian kemudian melesakkannya ke dalam gawang tanpa mampu dibendung penjaga gawang Persija.
Unggul dua angka membuat anak asuh Syamsuddin Batolla itu kian percaya diri dan mampu membuat repot pemain belakang Persija. Tendangan bebas jarak jauh Zulkifli Syukur di menit ke-87 nyaris menambah skor, tetapi berhasil ditepis Andritany.
Sebaliknya, Persija, selama pertandingan sebenarnya memiliki sejumlah peluang, tetapi tidak berhasil diselesaikan. Sundulan Marco Motta di menit ke-50 yang menyambut umpan dari tendangan bebas, misalnya, melambung di atas mistar gawang PSM. Di menit-menit terakhir, anak-anak Persija juga memiliki sejumlah peluang, tetapi tidak berhasil dimanfaatkan.
Pelatih Kepala Persija Sudirman mengatakan, apa yang diraih malam ini bukan hasil yang bagus meski di babak awal banyak peluang tetapi tidak bisa dikonversi menjadi gol. Ini yang membuat anak-anak sedikit frustrasi, selain gaya permainan spartan dari PSM yang sedikit agak keras memengaruhi mental pemain.
Sementara gol kedua kesalahan fatal dari pemain belakang, mungkin karena masalah komunikasi belum lancar dengan pemain lain. Komunikasi menjadi pekerjaan rumah yang perlu dibenahi Persija. ”Ini jadi pelajaran bagi kami untuk menuju ke pertandingan berikutmya. Ada dua pertandingan di depan dan ini penting agar kita bisa lolos ke langkah selanjutnya,” ujarnya.
Andrytani mengatakan, ada keraguan di pemain, salah di awal. ”Di awal PSM sangat bagus, ada permainan sedikit keras dari lawan dan kita agak lengah di situ. Gol pertama membuat konsentrasi sedikit buyar,” katanya.
Menurut Syamsuddin Batolla, kemenangan PSM Makassar ini harus disyukuri karena anak-anak bekerja keras melawan tim berkualitas yang banyak memiliki pemain asing. ”Anak-anak bisa meredam permainan Persija,” katanya.
Adapun gol Bhayangkara Solo FC tercetak pada saat pertandingan baru berjalan 2 menit lewat sundulan Alsan Sanda yang berada di dalam kotak penalti. Alsan memanfaatkan dengan baik bola tendangan Andik Vermansyah yang mental ditepis penjaga gawang Borneo FC.
Sepanjang pertandingan kedua tim mencoba saling menyerang. Pada babak-babak awal Bhayangkara Solo FC tampil lebih menekan. Namun, sejumlah peluang tidak berhasil dimanfaatkan maksimal oleh anak asuh Paul Christopher Munster itu.
Beberapa kali Andik mengancam gawang Borneo FC Samarinda yang dijaga oleh Gianluca Claudio Pandeynuwu, tetapi tidak berbuah gol. Tendangannya di menit ke-29—setelah sprint membawa bola dari tengah lapangan—mampu ditepis penjaga gawang.
Sebaliknya, serangan Borneo FC Samarinda mulai terlihat menusuk ke pertahanan lawan sejak menit ke-20. Seperti Bhayangkara, anak asuh Roberto Mario Carloz Gomez itu tak membuahkan hasil. Bahkan, mereka harus bermain dengan 10 pemain di menit-menit akhir akibat akumulasi kartu yang diperoleh Hendro Siswanto.
Usai berlaga, Mario Carloz Gomez mengaku, meski kurang senang dengan hasil pertandingan karena banyak peluang terbuang tidak bisa berbuah gol, dari sisi permainan anak asuhnya secara keseluruhan telah bermain bagus.
”Saya senang dengan tim, memang tidak senang dengan hasil. Namun, tim secara keseluruhan bagus. Harusnya tim minimal bisa meraih hasil 1-1, tetapi tidak masalah karena kita tidak bermain selama setahun terakhir,” katanya.
Menurut Gomez, apa yang diraih saat ini tidak lepas dari persiapan yang berlangsung hanya satu bulan. Dia yakin ke depan kemampuan tim akan meningkat.
Terens Puhiri mengakui, ia dan kawan-kawannya telah memberikan yang terbaik dan berjanji akan meningkatkan lagi permainan. ”Kami memberikan yang terbaik. Mungkin belum 100 persen, tetapi kami memberikan yang terbaik dalam permainan,” katanya.
Laga tanpa penonton itu dihelat dengan protokol kesehatan sangat ketat. Siapa pun yang terlibat dalam pertandingan harus melalui tes usap antigen yang digelar beberapa jam sebelum pertandingan.
Setelah lolos, mereka akan diberi gelang pengenal dan tidak bisa keluar-masuk stadion. Jika biasanya pemain cadangan duduk di bangku, saat ini mereka harus duduk di bangku penonton di tribune. Penyekatan juga dilakukan di akses masuk menuju ke stadion guna membatasi jumlah massa.