Selain Vaksinasi bagi Guru, Izin Orangtua Siswa Menjadi Pertimbangan di Sekolah
Izin dari orangtua siswa turut dipertimbangkan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Secara nasional, pemerintah merencanakan pembukaan sekolah akan dimulai Juli 2021.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Izin dari orangtua siswa turut menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sekolah, termasuk di Bali. Secara nasional, pemerintah merencanakan pembukaan sekolah akan dimulai Juli 2021.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, pembukaan sekolah secara nasional direncanakan mulai awal tahun ajaran baru 2020/2021 pada Juli 2021. ”Pihak sekolah pada prinsipnya siap,” kata Boy yang dihubungi Kompas, Kamis (18/3/2021).
Boy menambahkan, pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali juga menyiapkan langkah-langkah terkait rencana pembukaan kembali sekolah pada Juli mendatang. Termasuk pula berkoordinasi dengan dinas kesehatan terkait program imunisasi vaksin Covid-19 bagi seluruh guru, pegawai tata usaha, dan tenaga pendukung pendidikan di sekolah-sekolah di Bali.
Adapun jumlah guru, pegawai tata usaha, dan tenaga pendukung pendidikan lainnya di sekolah, khususnya di sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) serta sekolah yang menjadi kewenangan Disdikpora Provinsi Bali, menurut Boy, lebih dari 16.100 orang. Kalangan guru merupakan sasaran tahap kedua dalam program vaksin Covid-19 yang dijalankan pemerintah.
”Vaksin Covid-19 bagi seluruh guru, pegawai tata usaha, dan tenaga pendukung menjadi persyaratan,” kata Boy menambahkan. Apabila seluruh guru, tata usaha, dan tenaga pendukung di sekolah sudah tuntas diimunisasi vaksin Covid-19, pembukaan sekolah dapat dilaksanakan dengan penyesuaian, di antaranya pembatasan jumlah siswa di kelas.
Vaksin Covid-19 bagi seluruh guru, pegawai tata usaha, dan tenaga pendukung menjadi persyaratan.
Pembelajaran secara tatap muka di sekolah, menurut Boy, juga mempertimbangkan persetujuan dari pihak orangtua. Boy mengatakan, sekolah memperhatikan surat izin dari orangtua siswa dalam pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka. Hal lain, katanya, adalah dinamika dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di daerah.
Vaksinasi pekerja
Imunisasi vaksin Covid-19 yang juga menjangkau kalangan pekerja di Bali, menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda, memberikan harapan positif bagi warga Bali yang akan bekerja ke luar daerah dan bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia. Akibat dampak pandemi Covid-19, menurut Arda, Bali mengalami peningkatan jumlah pengangguran.
Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Denpasar Wiam Satriawan mengatakan, penempatan PMI dari Bali ke luar negeri sejak awal pandemi Covid-19 melanda Bali hingga September 2020 pernah kosong alias nol orang. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, Bali mengirimkan sekitar 3.500 PMI.
Penempatan PMI dari Bali ke luar negeri mulai kembali sejak September 2020. Wiam menyebutkan, sejak September 2020 sampai Desember 2021, sebanyak 214 PMI asal Bali sudah berangkat ke luar negeri. Sejak Januari lalu, BP2MI Denpasar mencatat 554 PMI asal Bali yang berangkat ke luar negeri.
”Kami belum bisa memastikan apakah vaksinasi bisa menjadi syarat bagi pengiriman PMI. Namun, informasi yang saya dapatkan, beberapa negara tujuan PMI ada yang mensyaratkan warga negara asing wajib memiliki sertifikat vaksin Covid-19,” kata Wiam yang dihubungi Kompas, Kamis. ”Mudah-mudahan vaksinasi yang dijalankan sekarang ini membawa angin segar bagi penempatan PMI,” ujarnya menambahkan.