Orang dengan Gangguan Jiwa Diusulkan Terima Vaksin Covid-19
Pengajuan sasaran vaksinasi Covid-19 untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial dan orang dengan gangguan jiwa ini untuk menunjukkan vaksin ada untuk seluruh lapisan masyarakat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS— Sekitar 142.000 warga penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS diajukan menjadi penerima vaksinasi Covid-19. Pemberian ini dilakukan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kunjungannya di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021), mengatakan telah mengajukan lebih kurang 142.000 warga PMKS, termasuk di antaranya ODGJ. Sebelumnya, Kementerian Sosial telah melaksanakan vaksinasi bagi 200 penyandang disabilitas di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Masuknya PMKS dan ODGJ ke dalam sasaran penerima vaksin ini, tutur Risma, menunjukkan sasaran vaksinasi dilakukan untuk seluruh lapisan masyarakat. Namun, keputusan giliran penerima vaksin ini masih menunggu jadwal dari Kementerian Kesehatan.
”Kami sudah mengirimkan surat ke Kemenkes untuk memasukkan PMKS dan ODGJ. Nanti akan ada jadwalnya,” ujarnya seusai menghadiri kuliah umum di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad menyatakan tetap mengikuti arahan jadwal vaksinasi Kemenkes. Hingga saat ini, jadwal pemberian vaksin tetap dilaksanakan berdasarkan kelompok umur, yakni warga lanjut usia yang menjadi sasaran program vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Di Jabar, tambah Daud, lebih kurang 36,2 juta warga Jabar menjadi sasaran vaksinasi atau 70 persen dari total penduduk yang mencapai 50 juta jiwa. Hal tersebut dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi Covid-19 bisa terkendali.
”Alokasi sasaran tidak diatur daerah, tetapi Kemenkes. Karena itu, kami menunggu perkembangan dari pusat. Yang jelas, tahap kedua ini sasarannya pelayan publik dan warga lansia. Ini termasuk PMKS dan ODGJ yang sudah lansia,” paparnya.
Minggu ini kami akan memaksimalkan kelompok lansia untuk mengejar target. Kami juga membutuhkan 40-an gedung besar agar bisa melaksanakan vaksinasi massal untuk 2.000 orang per hari.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi tahap kedua selesai akhir Juni 2021. Sasaran tahap ini meliputi 6,6 juta warga yang divaksinasi, dengan rincian 4,403 juta warga lansia dan 2,195 juta petugas pelayanan publik.
Untuk mewujudkannya, Kamil menargetkan penyuntikan untuk 150.000 orang per hari. Beberapa fasilitas dengan kapasitas besar juga dimanfaatkan untuk vaksinasi dengan jumlah besar, seperti Gedung Pakuan dan Gedung Sate.
”Minggu ini kami akan memaksimalkan kelompok lansia untuk mengejar target. Kami juga membutuhkan 40-an gedung besar agar bisa melaksanakan vaksinasi massal untuk 2.000 orang per hari,” ujarnya.
Kamil berujar, percepatan vaksinasi perlu dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok dan antisipasi masa berlaku vaksin yang terbatas. Dengan demikian, dia menjamin proes vaksinasi yang dilakukan di Jabar sesuai dengan prosedur.
”Publik tidak perlu khawatir. Kami tidak akan pernah melanggar prosedur. Namun, tanpa kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, kami khawatir target tidak tercapai dan vaksin keburu kedaluwarsa,” ucapnya.