Lelah Picu Kecelakaan Fatal di Tol Surabaya-Mojokerto
Faktor lelah dan kantuk kembali menjadi pemicu kecelakaan fatal seperti terjadi di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021), yang menewaskan kernet bus Restu dan empat penumpang terluka.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Lelah dan kantuk diduga menjadi faktor pemicu kecelakaan fatal antara bus PO Restu dan truk angkut kawat besi di Kilometer 736 jalur A Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Kamis (18/3/2021) siang. Kecelakaan mengakibatkan kernet bus tewas dan empat penumpang bus terluka sehingga memerlukan perawatan.
Menurut Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Dwi Sumrahadi, korban tewas adalah kernet bus bernama Angga Dwi Cahyo, warga Loceret, Nganjuk. Sementara korban terluka yaitu penumpang bernama Muslimah dan Zaura Anam dari Wonogiri, Triyatno dari Solo, dan Mujiono, warga Sidosermo, Surabaya.
Sopir bus bernomor pelat N 7108 UG yang bernama Arif Edi Santoso, warga Banyu Urip, Surabaya, selamat dengan cedera ringan, tetapi sementara ditahan untuk diperiksa guna kepentingan penyelidikan kecelakaan. Sopir truk bernomor pelat W 8380 E bernama Sukarji, warga Babat, Lamongan, selamat dengan cedera ringan.
Kelelahan mengakibatkan konsentrasi kurang ditambah cara mengemudi yang tidak benar sehingga memicu kecelakaan.
Dari olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan sejumlah saksi, kata Dwi, sebelum kecelakaan, truk tronton melaju di jalur lambat dari arah Sidoarjo menuju Surabaya. Di Km 736+200, truk itu ditabrak oleh bus Restu yang melaju dengan cepat.
Moncong bus menabrak bagian belakang truk sehingga kedua kendaraan terdorong cepat dan sulit dikendalikan. Truk terguling ke parit, sedangkan bus malah berhenti di jalur cepat setelah menabrak dinding pembatas.
Menurut Dwi, sopir bus mengaku dalam kondisi lelah dan terserang kantuk tetapi memaksakan diri untuk mengoperasikan kendaraan. Cara mengemudi juga keliru karena mencoba mendahului kendaraan di depan melalui jalur lambat.
”Kelelahan mengakibatkan konsentrasi kurang ditambah cara mengemudi yang tidak benar sehingga memicu kecelakaan,” kata Dwi.
Lelah dan kantuk sebagai faktor pemicu kecelakaan juga pernah terjadi di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Lokasi kejadian juga tak jauh dari yang terkini. Kecelakaan dimaksud terjadi di Km 726 antara mobil Toyota Innova dan truk tronton, Senin (21/9/2020) selepas pukul 04.00. Dalam kecelakaan itu, tiga penumpang mobil tewas setelah kendaraan mereka menabrak bagian belakang truk tronton.
Anggota Masyarakat Transportrasi Indonesia, Djoko Setijowarno, merasa prihatin dengan kecelakaan yang melibatkan angkutan umum. Dalam masa pandemi Covid-19 yang belum mereda, operator angkutan umum sudah menderita dengan kehilangan penumpang terkait berbagai kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat.
Kecelakaan apalagi akibat kesalahan pengemudi atau operator akan menurunkan kepercayaan konsumen. Padahal, angkutan umum sedang berusaha keras untuk mengembalikan kepercayaan setelah tidak menjadi pilihan utama publik di masa pandemi Covid-19.
”Pembenahan dalam manajemen diperlukan untuk mencegah kecelakaan berulang,” kata Djoko.