Vaksinasi Tahap Kedua Sasar Sedikitnya 1.844 Tenaga Kependidikan di Purwakarta
Sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta mendorong seluruh guru dan tenaga kependidikan menerima vaksin. Upaya ini diharapkan bisa mempercepat normalisasi kegiatan belajar.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS— Sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta mendorong semua guru dan tenaga kependidikan menerima vaksin. Pada gelombang pertama ini sebanyak 1.844 orang akan divaksinasi secara bertahap.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto, Rabu (17/3/2021), mengatakan, sudah mengajukan 8.200 orang guru dan tenaga kependidikan untuk divaksinasi. Namun, baru 1.844 orang terdaftar pada gelombang pertama. Purwanto berharap, vaksinasi untuk tenaga kependidikan bisa selesai lebih cepat agar pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan.
Wacana pembelajaran tatap muka sempat beberapa kali akan dilakukan. Namun, pelaksanaannya urung dilakukan karena berbagai faktor, seperti beberapa kabupaten tetangga masih rawan penularan Covid-19 hingga pola interaksi para siswa yang dikhawatirkan memicu kluster baru penyebaran Covid-19.
Setelah para guru divaksinasi dosis kedua, rencana pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka bakal semakin dimatangkan. Pelaksanaannya akan dilakukan di tiga kecamatan, yakni Maniis, Sukasari, dan Kiarapedes. Ketiganya berjarak lebih dari 35 kilometer dari pusat Kabupaten Purwakarta dan berbatasan langsung dengan daerah lain di Jabar.
“Ini merupakan upaya mempercepat normalisasi pembelajaran siswa. Jika uji coba ini berhasil, secara bertahap akan diterapkan di semua sekolah di Purwakarta,” kata Purwanto.
Pembukaan sekolah wajib melalui prosedur ketat. Sedikitnya, ada 11 indikator yang wajib dipenuhi, antara lain ketersediaan fasilitas kesehatan, sarana sanitasi, dan tes kesehatan tenaga kependidikan. Seluruh variabel harus dipenuhi untuk mendapatkan izin membuka pembelajaran tatap muka.
“Untuk uji coba diterapkan dulu pembelajaran tatap muka dalam skala kecil. Pertimbangannya ketat, yakni vaksinasi tenaga kependidikan dan izin dari orang tua siswa. Dengan begitu, tingkat keamanan pembelajaran tatap muka lebih dapat dipertanggungjawabkan,” kata Purwanto.
Dalam catatan Kompas, selama pandemi, pembelajaran kelas di Purwakarta dialihkan ke daring dan kelompok belajar. Sebagian materi disampaikan guru lewat grup obrolan media sosial. Dalam prosesnya, cara ini belum berjalan mulus karena terkendala sinyal dan kepemilikan gawai. Dari total 312 siswa, hanya 70 persen anak yang memiliki gawai.
Untuk mengatasi kendala itu, sekelas dibagi dalam kelompok kecil beranggotakan tujuh hingga delapan orang. Setiap seminggu sekali, guru mendatangi kelompok belajar berbeda untuk menyampaikan materi dan memeriksa tugas. Protokol kesehatan tetap diterapkan. (Kompas, 18/8/2020).
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika sebelumnya mengatakan, akan membuka pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru atau Juli 2021. Selain vaksinasi, syarat zonasi risiko penyebaran Covid-19 juga menjadi pertimbangan yang menentukan sekolah boleh dibuka atau tidak.
"Kami bisa melakukan pembelajaran tatap muka di beberapa kecamatan yang memang sudah ditetapkan zona hijau. Vaksinasi kepada para tenaga pendidikan menjadi nilai tambah pertimbangan," kata Anne.
Hingga Rabu, jumlah kasus Covid-19 di Purwakarta mencapai 4.529 orang. Sebanyak 341 orang masih dirawat, 4.018 orang sembuh, dan 170 orang meninggal. Penambahan kasus didominasi dari kluster industri dan pelaku perjalanan.
Sekretaris Daerah Purwakarta Iyus Permana menambahkan, saat ini, total masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi tahap awal dosis pertama sebanyak 8.893 orang. Sebanyak 3.984 orang adalah tenaga kesehatan dan 4.909 orang petugas publik. Pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin selanjutnya agar vaksinasi bisa segera dilakukan.