Selain bertujuan melindungi kerja jurnalis selama pandemi Covid-19, vaksinasi bagi jurnalis juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap program vaksinasi nasional.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Para jurnalis di Kota Ambon, Maluku, mulai menerima vaksinasi Covid-19 pada Rabu (17/3/2021). Aktivitas para jurnalis dianggap sangat rentan terpapar Covid-19. Vaksinasi bagi jurnalis yang digelar Pemerintah Kota Ambon itu juga sebagai bentuk kampanye kepada publik agar ikut dalam program vaksinasi nasional.
Vaksinasi itu berlangsung di Gedung Olahraga Karangpanjang Ambon. Pada hari pertama, sekitar 50 jurnalis menjalani vaksinasi bersama ribuan pegawai dan guru. Para jurnalis terlebih dahulu mendaftarkan diri ke Media Center Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy mengatakan, jurnalis dianggap sebagai kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Jurnalis kerap berhubungan dengan banyak orang. Di Maluku, kasus pertama Covid-19 diumumkan pada 22 Maret 2020, atau hampir satu tahun lalu. Sementara vaksinasi di Maluku dimulai 15 Januari 2021.
”Memang untuk vaksinasi bagi jurnalis ini baru pada tahap kedua karena pada tahap pertama stok vaksin diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, kemudian warga lansia (lanjut usia). Kami berharap, pada tahap kedua ini semua jurnalis sudah bisa menerima vaksin. Silakan mendaftar ke kami,” tutur Wendy.
Menurut Wendy, dengan vaksinasi kepada jurnalis, diharapkan tingkat kepercayaan publik terhadap program vaksinasi bisa meningkat. Ia meminta agar kabar vaksinasi bagi jurnalis dapat disebarluaskan ke masyarakat. ”Kami yakin, masyarakat akan semakin percaya dan mau divaksinasi,” ujarnya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Provinsi Maluku Juhri Saminery menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Ambon yang telah menggelar vaksinasi bagi jurnalis. Hal itu sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kerja jurnalistik selama pandemi Covid-19. Jurnalis selalu berada di lapangan untuk meliput program penanganan Covid-19. ”Selama ini kami bertanya, kapan vaksinasi bagi jurnalis? Hari ini terjawab,” ucapnya.
Juhri juga mengajak masyarakat agar mau divaksinasi. Ia memastikan vaksin yang digunakan aman dan halal. Ia meminta masyarakat agar tidak percaya pada informasi terkait vaksin dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Informasi itu cenderung hoaks.
Sementara itu, secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Adonia Rerung melaporkan, total tenaga kesehatan di Maluku yang sudah tuntas divaksinasi sebanyak 9.908 orang atau 65,58 persen dari total 15.108 jiwa. Tuntas berarti sudah menerima dua kali suntikan.
Vaksinasi untuk warga lanjut usia serta guru dan pelayanan publik, kata Adonia, masih sebatas di Kota Ambon. Warga lansia yang sudah divaksin sebanyak 4.075 orang dan aparatur sebanyak 3.465. Ditargetkan, vaksinasi tahap kedua akan tuntas pada April atau Mei. Tahap berikutnya meliputi pelaku ekonomi kemudian masyarakat umum.
”Sementara untuk kabupaten/kota yang lain, masih menunggu stok vaksin dikirim dari Jakarta. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan tambahan itu akan dikirim,” ucap Adonia. Untuk Provinsi Maluku, target warga yang divaksinasi sebanyak 1.257.529 orang.