Vaksinasi bagi Pelaku Usaha Pariwisata Bisa Tingkatkan Kepercayaan Turis
Sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata di Purwakarta, Jawa Barat, akan disuntik vaksin secara bertahap. Upaya ini diharapkan bisa memberikan optimisme bagi masyarakat untuk berkunjung ke destinasi pariwisata.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata di Purwakarta, Jawa Barat, akan disuntik vaksin secara bertahap. Upaya ini diharapkan bisa memberikan optimisme bagi masyarakat untuk berkunjung ke destinasi pariwisata sehingga bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi di sektor ini.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Acep Yuli Mulya mengatakan, pihaknya mendorong agar pelaku usaha pariwisata menjadi penerima vaksin Covid-19 pada tahap kedua. Jumlahnya sebanyak 115 orang dari 500 orang pelaku usaha wisata. Ke depan, dia berharap semua nama yang diajukan bisa segera mendapatkan vaksinasi.
Menurut Acep, vaksinasi pada seluruh pelaku usaha pariwisata turut meningkatkan optimisme pengunjung agar semakin yakin untuk mendatangi destinasi secara langsung. Sebab, wisatawan akan merasa aman saat berkunjung ke lokasi yang para petugasnya sudah divaksin dan protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik.
Sektor pariwisata tak luput terdampak pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020. Jumlah kunjungan pada tahun itu sekitar 900.000 wisatawan. Banyak tempat wisata ditutup sementara waktu untuk mencegah penularan virus kian meluas. Bahkan, beberapa acara festival tahunan ditiadakan. Kegiatan ini bisa menyedot pengunjung hingga ribuan orang dalam satu hari.
”Pembukaan destinasi wisata bisa menjadi bagian dari solusi untuk pemulihan ekonomi. Pembukaan pariwisata di tengah pendemi tetap mengacu pada protokol kesehatan dan pengelola pariwisata didorong untuk mendapatkan sertifikat CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan,” ucap Acep, Selasa (16/3/2021).
Pelaku usaha wajib menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru dengan memiliki sertifikat CHSE atau cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).
Pembukaan destinasi wisata bisa menjadi bagian dari solusi untuk pemulihan ekonomi.
Sosialisasi kepada seluruh pengelola destinasi wisata juga dilakukan secara rutin. Acep mengapresiasi para pengelola yang melaksanakan penyemprotan disinfektan di lingkungan wisata dan memastikan kebersihan lokasi secara berkala.
”Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas kami. Pengawasan di berbagai sektor wisata dilakukan dengan menerjunkan personel untuk berkeliling memastikan protokol kesehatan diterapkan di destinasi wisata,” kata Acep.
Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Iyus Permana menambahkan, hingga saat ini total masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi tahap awal dosis pertama sebanyak 8.893 orang, dengan rincian 3.984 tenaga kesehatan dan 4.909 petugas publik. Pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin selanjutnya agar vaksinasi bisa segera dikebut.
Sebelumnya, General Manager Pariwisata dan Hotel Jasa Tirta II Dadan Hidayat mengatakan, saat ini pihaknya fokus menarik minat pengunjung agar mau berwisata ke Jatiluhur di masa adaptasi kebiasaan baru. Upaya yang dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan ketat di seluruh spot wisata.
Kapasitas pengunjung di kawasan Istora Jatiluhur sebanyak 300 orang. Pengelola Jatiluhur, Perum Jasa Tirta II, membatasi jumlah kunjungan hanya 50 persen dari normal.
Ia optimistis kondisi wisata di Jatiluhur akan segera pulih karena banyak wisatawan akan memilih berkunjung ke wisata ruang terbuka dibandingkan ruang tertutup. Pihaknya juga berinovasi dengan membuka Kafe Kopi Tarum di tepi waduk. Sambil menyaksikan matahari terbenam, pengunjung bisa menikmati kopi hasil panen di sepanjang daerah aliran sungai Citarum.