Perbaikan Rumah dan Infrastruktur di Kalsel Jadi Prioritas
Kalimantan Selatan memasuki masa transisi darurat ke pemulihan pascabencana banjir. Perbaikan rumah warga serta infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak jadi prioritas.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Dalam masa transisi darurat ke pemulihan pascabencana banjir di Kalimantan Selatan, perbaikan rumah warga serta infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak menjadi prioritas. Perbaikan dua jembatan ditargetkan selesai sebelum Lebaran 2021, sedangkan perbaikan rumah warga masih menunggu anggaran turun dari pemerintah pusat.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar menyampaikan, pihaknya mengikuti arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan pascabencana banjir. Prioritasnya adalah perbaikan rumah warga dan infrastruktur jalan maupun jembatan yang rusak akibat banjir.
”Kami pastikan usulan dana stimulan untuk perbaikan rumah sudah disampaikan ke BNPB. Informasi terakhir sudah dalam proses verifikasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat anggarannya turun sehingga penanganan bisa segera dilakukan,” kata Roy di Banjarmasin, Selasa (16/3/2021).
Sebagaimana disampaikan BNPB sebelumnya, pemerintah pusat akan memberikan dana stimulan untuk perbaikan rumah warga yang rusak akibat bencana banjir. Kerusakan rumah diklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni rusak berat mendapatkan bantuan dana stimulan sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
Banjir di Kalsel pada Januari 2021 disebut-sebut sebagai bencana besar yang belum pernah dialami dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun. Bahkan, Pemerintah Provinsi Kalsel menyebut banjir besar itu merupakan siklus 100 tahun sekali karena pernah terjadi pada tahun 1928 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Banjir melanda 11 dari 13 kabupaten/kota.
Menurut Roy, yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel, pihaknya juga mengajukan anggaran untuk perbaikan jalan, jembatan, dan normalisasi sungai pascabencana banjir. ”Mudah-mudahan ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat sehingga penanganan pascabanjir untuk jangka pendek bisa segera dilakukan,” ujarnya.
Saat ini, ada dua jembatan di ruas jalan nasional Trans-Kalimantan yang menjadi prioritas perbaikan, yaitu Jembatan Sungai Salim di Kabupaten Banjar dan Jembatan Tabanio II di Tanah Laut. Dua jembatan tersebut putus akibat banjir pada Januari lalu. Perbaikan terus dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel.
”Sebelum Lebaran (Mei 2021), perbaikan dua jembatan yang rusak akibat banjir itu ditargetkan selesai. Di lokasi saat ini sudah ada tiang pancang, sedangkan rangka baja jembatan sedang dalam pengiriman dari Jakarta,” kata Roy.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalsel Mujiyat memastikan pemprov telah mengajukan usulan dana stimulan untuk perbaikan rumah ke BNPB dengan mengacu pada usulan dari kabupaten/kota. Total keseluruhan rumah rusak ringan, sedang, dan berat sekitar 5.000 unit. Khusus rumah rusak berat sekitar 400 unit.
”Ini merupakan data tahap awal karena masih ada data dari kabupaten dan kota yang belum terakumulasi. Data ini bisa bertambah ataupun berkurang karena ada proses verifikasi lebih lanjut dari pusat,” tuturnya.
Menurut Mujiyat, pihaknya juga belum memutuskan apakah perbaikan rumah warga itu nantinya dikerjakan pemda bersama TNI atau sepenuhnya dikerjakan oleh pihak ketiga. Namun, yang pasti, perbaikan rumah itu diharapkan selesai pada masa transisi darurat ke pemulihan.
Sebelum Lebaran (Mei 2021), perbaikan dua jembatan yang rusak akibat banjir itu ditargetkan selesai.
”BNPB memberi waktu empat bulan untuk masa transisi darurat ke pemulihan. Mudah-mudahan dalam empat bulan itu semuanya kelar,” katanya.