Pasokan Terbatas, Cakupan Vaksinasi Tahap Kedua di Kuningan Minim
Cakupan vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk pelayan publik di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih minim. Penyebabnya, pasokan vaksin yang terbatas dari pemerintah pusat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
KUNINGAN, KOMPAS — Cakupan vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk pelayan publik di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih minim. Penyebabnya, pasokan vaksin yang terbatas dari pemerintah pusat. Padahal, Pemkab Kuningan telah berupaya mempercepat imunisasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sasaran vaksinasi tahap kedua sejumlah 29.171 orang. ”Masalahnya, vaksin yang masuk ke Kuningan terbatas sehingga target (vaksinasi) menyesuaikan dengan (jumlah) vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kuningan Susi Lusiyanti, Selasa (16/3/2021).
Saat ini, pihaknya menerima 1.510 vial vaksin yang bisa digunakan untuk sekitar 7.400 orang dengan dua dosis suntikan. Hingga akhir pekan lalu, sebanyak 4.792 warga telah menerima vaksin tahap kedua untuk dosis pertama. Jumlah tersebut bakal bertambah seiring vaksinasi massal dan imunisasi di 37 puskesmas.
Pada Selasa, misalnya, vaksinasi massal menyasar 2.112 orang di GOR Ewangga. Calon penerima vaksin adalah wartawan, pegawai badan usaha milik daerah, dan sekitar 1.000 pedagang pasar. Kerumunan sempat terjadi saat calon penerima vaksin mengantre. Sekitar 800 aparat di desa dan kecamatan juga menjalani vaksinasi di puskesmas setempat.
Menurut Susi, pihaknya telah berupaya mempercepat vaksinasi tahap kedua dengan menyiapkan tempat vaksinasi massal dan menambah petugas. Jumlah vaksinator, misalnya, meningkat dari 450 orang menjadi 1.000 orang. Setiap puskesmas diharuskan memiliki 10-15 vaksinator dari sebelumnya hanya 6-7 vaksinator.
Meski demikian, percepatan vaksinasi bisa terhambat minimnya pasokan vaksin dari pemerintah pusat. ”Makanya, setiap minggu kami terus mengajukan vaksin lagi. Kami tidak menunggu vaksin habis baru minta lagi,” katanya.
Tambahan vaksin akan diberikan kepada pedagang pasar di setiap kecamatan serta warga lanjut usia. Hingga kini pihaknya masih mendata kebutuhan vaksin untuk warga lansia. ”Pekan depan sudah ada datanya. Warga lansia nanti masuk tahap berikutnya,” ujarnya.
Wakil Bupati Kuningan Muhammad Ridho Suganda mengatakan, ketersediaan vaksin baru 20 persen dari yang dibutuhkan. ”Saya minta mertua saya divaksin saja tidak bisa. Karena itu, masyarakat perlu tetap menjaga protokol kesehatan. Mari mengurangi beban tenaga kesehatan yang berjuang setahun ini melawan Covid-19,” ungkapnya.
Hingga kini kasus positif Covid-19 di Kuningan mencapai 3.864 orang. Sebanyak 78 orang di antaranya meninggal dan 356 warga masih menjalani isolasi. Adapun 3.430 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Mari mengurangi beban tenaga kesehatan yang berjuang setahun ini melawan Covid-19.