Pemulihan Pariwisata Kalsel Butuh Solusi dan Inovasi
Sektor pariwisata berpotensi pulih sejalan dengan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19. Pemerintah kabupaten/kota perlu menyiapkan solusi dan inovasi agar pariwisata Kalimantan Selatan segera pulih dan mampu bersaing.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Sektor pariwisata di Kalimantan Selatan berpotensi pulih kembali sejalan dengan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19. Untuk itu, pemerintah kabupaten/kota perlu menyiapkan solusi dan inovasi agar sektor pariwisata Kalsel segera pulih dan mampu bersaing dengan pariwisata dari daerah lain.
Untuk mendorong pemulihan sektor pariwisata, Pemerintah Provinsi Kalsel menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) pariwisata di Kota Banjarbaru, 15-17 Maret 2021. Rakornis diikuti perwakilan dari 13 kabupaten/kota dan membahas tema ”Percepatan Pemulihan Pariwisata dan Pengembangan Geopark”.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA dalam sambutan tertulis yang disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kalsel Syaiful Azhari mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki efek luas dalam mendorong pembangunan sosial ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Pertumbuhan sektor pariwisata di Kalsel juga cukup signifikan sebelum masa pandemi Covid-19. Namun, badai pandemi Covid-19 yang melanda seluruh daerah selama setahun ini menimbulkan kelesuan di berbagai sektor ekonomi, tanpa kecuali perekonomian yang bersumber dari pariwisata.
”Permasalahan pariwisata di tengah pandemi ini mesti dicarikan solusi yang tepat dan terbaik, apalagi kita punya harapan untuk secepatnya mengakhiri pandemi setelah dimulai pelaksanaan vaksinasi,” kata Safrizal sebagaimana disampaikan Syaiful saat membuka kegiatan rakornis pariwisata di Banjarbaru, Senin (15/3/2021).
Menurut Safrizal, Kalsel harus bersiap dengan persiapan sebaik mungkin agar pariwisatanya tidak kalah bersaing dengan daerah lain di Indonesia. Melalui kegiatan rakornis pariwisata, perlu dipikirkan bersama bagaimana membangun pariwisata yang berkelanjutan demi menjaga potensi sektor pariwisata Kalsel.
”Kalsel dengan potensi wisata alam dan budayanya memerlukan eksplorasi lebih lanjut dengan memperhatikan empat komponen, yaitu attraction (atraksi), amenity (amenitas atau fasilitas), accessibility (aksesibilitas atau kemudahan), dan ancilliary (jasa pendukung pariwisata) sehingga menambah daya tarik bagi wisatawan,” tuturnya.
Safrizal mengatakan, rencana pembangunan sektor pariwisata di masa pandemi perlu direformasi. Hal itu mengingat pembatasan perjalanan masih menjadi tantangan pemulihan pariwisata. Kewajiban tes Covid-19 sebelum bepergian membuat animo masyarakat untuk bepergian masih rendah.
”Jika ingin meningkatkan kunjungan wisatawan, harus diiringi dengan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 sehingga tidak terjadi kluster baru di obyek-obyek wisata. Semua destinasi wisata di Kalsel wajib memberlakukan pedoman kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” katanya.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, mengatakan, semua pihak perlu duduk bersama untuk mencari solusi sekaligus inovasi terkait pemulihan pembangunan di bidang kepariwisataan di Kalsel yang saat ini terdampak pandemi Covid-19.
”Saat ini vaksinasi sudah dilakukan. Ini diharapkan menjadi angin segar bagi kebangkitan sektor pariwisata di Kalsel. Dengan adaptasi kebiasaan baru (protokol kesehatan) diharapkan ada akselerasi pembangunan di bidang pariwisata,” kata Aditya.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin, rakornis pariwisata diharapkan bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan program kepariwisataan di Kalsel. ”Kami juga ingin memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kepariwisataan di daerah saat ini,” katanya.